Cerita Erica Peraih Olimpiade yang Pernah Tinggal di Wisma Wisnu Wardhani

Posted on

Gedung Wisma Wisnu Wardhani di Kota Sukabumi menyimpan banyak kisah sejarah. Di balik dinding bangunan kuno itu, pernah tumbuh seorang gadis kecil berkebangsaan Belanda bernama Erica Georgina Terpstra, yang kelak dikenal dunia sebagai peraih medali Olimpiade dan tokoh politikus penting di negaranya.

Erica tinggal di Wisma Wisnu Wardhani sekitar tahun 1949, saat ayahnya bertugas sebagai guru di sekolah polisi Sukabumi. Ia datang bersama ibunya, kakaknya Joke (11), dan adiknya Onno. Ketika itu, Erica baru berusia enam tahun.

Suasana Sukabumi yang sejuk, masyarakat yang ramah, serta lingkungan yang asri membuat Erica menjalani masa kecil yang menyenangkan. Ia pun tak segan bergaul dengan anak-anak lokal yang beretnis Sunda.

Secara fisik, Erica kecil dikenal kurus dan tampak ringkih. Dokter keluarga menyarankan agar ia rutin berenang untuk memperkuat daya tahan tubuhnya. Saran itu membawanya ke Kolam Renang Prana di Sukabumi, tempat di mana kemampuan Erica dalam berenang mulai terlihat.

“Sayangnya, kisah itu harus terhenti sementara. Pada 1951, situasi politik pasca pengakuan kedaulatan Indonesia membuat keluarga Terpstra kembali ke Belanda. Meski singkat, kenangan tinggal di Wisma Wisnu Wardhani dan air kolam Prana terus hidup dalam diri Erica,” kata Irman Firmansyah, sejarawan Sukabumi dalam acara Soekaboemi Tempo Doeloe, Minggu (22/6/2025).

Setelah kembali ke Belanda, Erica mulai serius menekuni dunia renang. Ia bergabung dengan klub H.Z. & P.C. di Den Haag dan mulai menorehkan prestasi.

Tahun 1960, namanya masuk dalam kontingen Belanda untuk Olimpiade Roma. Empat tahun kemudian, ia tampil kembali di Olimpiade Tokyo 1964 dan meraih medali perak serta perunggu dalam nomor estafet gaya bebas.

“Erica juga mencetak prestasi di ajang Kejuaraan Eropa tahun 1962, dan berkali-kali memenangkan kompetisi nasional. Kariernya di dunia olahraga membuat namanya dikenal luas di Belanda,” ujarnya.

Setelah pensiun sebagai atlet, Erica tak berhenti berkiprah. Hingga tahun 1977, Erica Terpstra adalah seorang jurnalis dan karyawan lepas untuk radio dan TV. Dari tahun 1977 sampai 1994 dia adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Belanda.

Keaktifan Erica Terpstra tak cukup sampai di situ. Di Belanda ia juga aktif sebagai Ketua Federasi Penyandang Cacat Olahraga, anggota dewan Dana Rehabilitasi Nasional, Dewan Pengawas Rumah Sakit Akademik di Rotterdam, penasihat dokter dan lain sebagainya.

Dia menerima Salib Kehormatan dari House of Orange. Sejak Agustus 1994, Erica Terpstra telah menjadi Sekretaris Negara Kementerian VWS dan menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Belanda (NOC*NSF) dari 2003 hingga 2010.

Wisma Wisnu Wardhani kini tak hanya menjadi bangunan tua biasa. Di balik temboknya tersimpan kisah seorang anak yang sempat tinggal dan berlari-lari kecil di halaman sebelum dunia mengenalnya di podium Olimpiade.

“Kisah Erica Terpstra menjadi pengingat bahwa Sukabumi pernah menjadi bagian dari perjalanan seorang tokoh internasional. Bahwa dari air Kolam Prana dan ketenangan Wisma Wisnu Wardhani, lahir semangat yang tak pernah padam hingga ke panggung dunia,” tutup Irman.

Tembus Olimpiade, Dari Sukabumi ke Dunia

Wisma yang Menyimpan Kenangan Besar