Sekda Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman berencana mengambil langkah tegas soal keberadaan peternakan sapi di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Peternakan sapi itu bakal ditertibkan karena telah mencemari aliran Sungai Cikapundung dari hulu menuju Kota Bandung.
Pernyataan ini, Herman sampaikan usai meresmikan secara simbolis jalur pejalan kaki dan paviliun prasasti Raja Thailand di Curug Dago. Di lokasi itu, Herman turut menyoroti pencemaran aliran Sungai Cikapundung akibat limbah kotoran sapi.
“Salah satu kekurangan di sini adalah airnya tercemar sama bakteri coli (Escherichia coli atau e coli). Sumbernya dari atas dari KBB, karena di sana ada peternakan sapi. Kemudian pengelolaan limbah kotorannya kurang bagus sehingga ada yang masuk ke sungai ini,” kata Herman, Rabu (23/7/2025).
Herman berencana mengundang pejabat KBB untuk membicarakan masalah tersebut. Yang jelas, Herman menginginkan, supaya peternakan sapi di Lembang bisa ditertibkan.
“Secepatnya kami akan undang temen-temen dari Bandung Barat untuk menertibkan peternakan sapi di atas, agar limbahnya bisa terkelola dengan baik dan tidak ada yang ke sungai. Kan sayang alamnya indah, tapi airnya kurang bagus karena tercemar,” ungkapnya.
Untuk saat ini, Herman merekomendasikan, supaya air di aliran Sungai Cikapundung untuk tidak digunakan warga sekitar. Ke depan rencananya, Herman menginginkan peternakan sapi di Lembang bisa mengolah limbahnya agar tidak mencemari Sungai Cikapundung.
“Untuk sementara kami memang tidak rekomendasikan karena tercemar. Yang saya dapatkan infonya, itu tercemar bakteri coli dan itu bersumber dari peternakan sapi di atas. Ya, caranya adalah, peternakan sapinya kita tertibkan, supaya pengolahan limbahnya bagus, pada saat mengalir sudah tidak ada lagi bakteri coli nya,” ujarnya.
“Bisa dilihat di atas tuh, di Tahura ke atas, itu kelihatan banget tuh ampas dari kotoran sapinya. Itu mah firm, bakteri coli dari peternakan sapi. Caranya nanti harus ditertibkan peternakan sapinya agar pengelolaan limbahnya bagus, sementata ini pengelolaan limbahnya kurang bagus, sehingga tercemar ke sini,” pungkasnya.