Catatan Legenda di Balik Kesuksesan Persib Bandung Bungkam Arema FC

Posted on

Persib Bandung menunjukkan mental juara saat bertandang ke markas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Senin (22/9/2025). Meski sempat tertinggal lebih dulu dan harus bermain dengan 10 pemain, Persib justru mampu membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.

Arema unggul lebih dulu lewat gol sundulan Matheus Blade di menit 12. Persib sempat kesulitan mengembangkan permainan karena absennya dua gelandang andalan mereka, Marc Klok dan Lucho Guaycochea.

Di babak kedua, pelatih Bojan Hodak melakukan sejumlah perubahan strategi, seperti memasukkan Andrew Jung dan Adam Alis di babak kedua. Perubahan itu membuahkan hasil.

Pada menit ke 59, Jung mengirim umpan ke mulut gawang Arema yang disambut sontekan Uilliam Barros. Persib pun menyamakan skor jadi 1-1. Namun petaka justru menghampiri Persib.

Di menit 63, wasit mengganjar Frans Putros dengan kartu merah langsung setelah pemain Irak tersebut melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Arema FC. Persib kemudian harus bermain dengan 10 pemain.

Situasi itu membuat Bojan kembali merubah skema permainan. Dia memasang tiga bek sekaligus, memasukkan Federico Barba untuk memperkokoh lini belakang dan memainkan Wiliam Marcilio untuk menambah opsi penyerangan.

Kejeniusan Bojan berbuah hasil. Di masa injury time, sepak pojok Wiliam Marcilio disambut sundulan Barba yang menghasilkan gol kedua sekaligus memastikan kemenangan Persib atas Arema.

Meski menang, masih ada sejumlah catatan terutama soal chemistry antarpemain yang lagi-lagi menjadi sorotan. Legenda Persib, Dede Iskandar menyebut, banyak momen para pemain salah mengirim umpan

“Ini kemenangan yang patut disyukuri meskipun kalau dilihat dari chemistry, dari kekompakan di babak pertama memang masih belum terlihat. Persib jarang melakukan shooting ke gawang, hanya beberapa. Selain itu sering salah ngasih bola juga,” ujar Dede saat dihubungi, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, permainan Persib baru hidup di babak kedua setelah Bojan Hodak melakukan sejumlah perubahan berani, bermain dengan tiga penyerang sekaligus hingga momen masuknya Federico Barba di waktu yang sangat tepat yakni menit 66.

“Babak kedua mulai kelihatan, mulai berani melakukan shooting-shooting, dan kita juga bisa menutup serangan di sektor sayap kiri. Kalau kita lihat kan di babak pertama Arema selalu menyerang dari sana, dan gol pertama Arema kan dimulai dari umpan di kiri,” jelasnya.

“Bojan sudah tepat dengan mengorbankan Saddil Ramdani dan Beckham. Dia berani mengambil keputusan, saya kira itu bagus. Karena kalau tidak (melakukan pergantian) saya kira Persib bakal terus kesulitan, saya yakin itu,” sambungnya.

Walau mengakui performa Persib musim ini belum setara dengan permainan musim lalu, Dede optimistis kekompakan tim akan segera terbentuk. “Mungkin dalam beberapa pertandingan lagi lah, saya yakin Persib akan lebih kompak,” tuturnya.

Persib tidak punya banyak waktu untuk beristirahat. Mereka sudah ditunggu laga tandang menghadapi Persita Tangerang pada Rabu 27 September dan melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk menantang Bangkok United di ACL 2 pada 1 Oktober mendatang.

Menurut Dede, rotasi pemain akan jadi kunci keberhasilan Persib menghadapi jadwal padat di dua kompetisi.

“Kalau ini kuncinya ada di Bojan, bagaimana Bojan mengatur pemainnya, mana yang dia prioritaskan untuk main di Super League atau di Liga Champion Asia,” pungkas Dede.

Meski menang, masih ada sejumlah catatan terutama soal chemistry antarpemain yang lagi-lagi menjadi sorotan. Legenda Persib, Dede Iskandar menyebut, banyak momen para pemain salah mengirim umpan

“Ini kemenangan yang patut disyukuri meskipun kalau dilihat dari chemistry, dari kekompakan di babak pertama memang masih belum terlihat. Persib jarang melakukan shooting ke gawang, hanya beberapa. Selain itu sering salah ngasih bola juga,” ujar Dede saat dihubungi, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, permainan Persib baru hidup di babak kedua setelah Bojan Hodak melakukan sejumlah perubahan berani, bermain dengan tiga penyerang sekaligus hingga momen masuknya Federico Barba di waktu yang sangat tepat yakni menit 66.

“Babak kedua mulai kelihatan, mulai berani melakukan shooting-shooting, dan kita juga bisa menutup serangan di sektor sayap kiri. Kalau kita lihat kan di babak pertama Arema selalu menyerang dari sana, dan gol pertama Arema kan dimulai dari umpan di kiri,” jelasnya.

“Bojan sudah tepat dengan mengorbankan Saddil Ramdani dan Beckham. Dia berani mengambil keputusan, saya kira itu bagus. Karena kalau tidak (melakukan pergantian) saya kira Persib bakal terus kesulitan, saya yakin itu,” sambungnya.

Walau mengakui performa Persib musim ini belum setara dengan permainan musim lalu, Dede optimistis kekompakan tim akan segera terbentuk. “Mungkin dalam beberapa pertandingan lagi lah, saya yakin Persib akan lebih kompak,” tuturnya.

Persib tidak punya banyak waktu untuk beristirahat. Mereka sudah ditunggu laga tandang menghadapi Persita Tangerang pada Rabu 27 September dan melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk menantang Bangkok United di ACL 2 pada 1 Oktober mendatang.

Menurut Dede, rotasi pemain akan jadi kunci keberhasilan Persib menghadapi jadwal padat di dua kompetisi.

“Kalau ini kuncinya ada di Bojan, bagaimana Bojan mengatur pemainnya, mana yang dia prioritaskan untuk main di Super League atau di Liga Champion Asia,” pungkas Dede.