Bupati Bandung Kebutan Naikkan PAD Lewat Pajak Reklame dan Hotel

Posted on

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus berupaya menertibkan pemasangan iklan dan billboard tak berizin di berbagai wilayah. Kondisi tersebut membuat potensi pajak dan retribusi tidak maksimal masuk ke kas daerah. Selain itu, capaian pajak hotel dan restoran juga masih rendah, meski jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Bandung terus meningkat.

“Saya perintahkan kepada seluruh kepala dinas, terutama yang berkaitan dengan pendapatan, agar betul-betul selektif dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, Selasa (21/10/2025).

Menurut Dadang, pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak reklame masih di bawah target. Padahal, hampir seluruh wilayah Kabupaten Bandung dipenuhi reklame. “Target reklame Rp15 miliar, tapi baru tercapai Rp6,8 miliar. Padahal reklame banyak. Ternyata ada yang belum punya PPG dan belum bayar pajak,” jelasnya.

Bupati menegaskan bahwa reklame tanpa izin akan diberikan sanksi tegas. Ia bahkan tak segan mencabut izin jika pihak pemasang tak juga membayar pajak.

“Kalau sudah SP1, SP2, SP3 tapi tetap tidak membayar, saya minta reklamenya dipotong saja. Daripada tidak tertib dan tidak disiplin,” tegas Dadang.

Selain pajak reklame, pajak perhotelan juga menjadi perhatian. Capaian pajak hotel jauh di bawah target, sehingga Dadang berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sektor pendapatan.

“Target pajak hotel Rp75 miliar, tapi baru Rp19 miliar. Ini akan kami evaluasi. Apakah hotelnya belum bayar atau ada masalah lain,” ujarnya.

Untuk memperkuat upaya peningkatan PAD, Dadang meminta camat di setiap wilayah agar lebih aktif menggali potensi daerahnya. “Para camat jangan hanya duduk di belakang meja. Harus turun ke lapangan, melihat potensi, sekaligus mencari tahu masyarakat mana yang perlu dibantu,” katanya.

Sebagai langkah strategis, Pemkab Bandung juga berencana melakukan studi banding ke Kota Surabaya yang berhasil meningkatkan PAD secara signifikan.

“Saya dengar PAD Surabaya dari Rp1,3 triliun bisa naik jadi Rp10 triliun. Kita harus belajar dari daerah yang punya pengalaman dalam peningkatan pendapatan,” tuturnya.

Dadang menambahkan, Pemkab Bandung akan terus kebut penggalian potensi daerah dalam dua bulan ke depan agar target PAD 2025 dapat tercapai.

“Pak Sekda sedang bergerilya. Masih ada waktu sekitar dua bulan. Target PAD tahun ini Rp2,2 triliun, sekarang baru Rp1,4 triliun. Minimal bisa naik dulu, nanti tahun 2026 kita ubah postur anggarannya total,” pungkasnya.