Insiden tragis di China kembali membuka mata para orang tua mengenai pentingnya memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Seorang balita dilaporkan meninggal setelah tersedak bubble milk tea saat bermain di trampolin.
Seperti halnya makanan pedas atau minuman berkafein yang jelas tidak ditujukan untuk anak-anak, bubble tea pun sebetulnya perlu pengawasan ketat. Bukan hanya soal kadar gula, tetapi juga karena keberadaan bola-bola tapioka yang ukurannya tidak ramah untuk saluran pernapasan anak kecil.
Dikutip dari infoFood, insiden ini terjadi pada seorang anak berusia tiga tahun di Zhejiang, China, sebagaimana dilaporkan oleh South China Morning Post belum lama ini.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Ayah korban membagikan rekaman CCTV yang menunjukkan anaknya meminum bubble tea dari ibunya sebelum naik ke trampolin. Sekitar satu menit kemudian, sang anak tiba-tiba pingsan.
Sang ibu mencoba memberikan pertolongan pertama, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Anak kemudian dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Dokter menjelaskan balita itu tersedak bola tapioka berdiameter 10 mm, ukuran yang terlalu besar untuk saluran udara anak kecil. Selain itu, teksturnya yang lengket membuat manuver Heimlich sulit dilakukan.
Kasus ini pertama kali viral di platform Weibo dan langsung memicu perdebatan. Banyak netizen menilai orang tua kurang berhati-hati karena memberikan minuman yang berisiko sambil anak bermain aktif.
Influencer parenting, Ishna Batra (@mammaslifestyle), sebelumnya sudah mengingatkan bahwa bubble tea termasuk dalam daftar makanan yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak kecil. Selain kandungan gula dan kafein yang tinggi, bola tapioka yang besar dan licin berisiko menyebabkan tersedak, terutama pada anak di bawah usia 10 tahun.
Artikel ini telah tayang di infoFood
