Bonus dari ASN Pemprov Jabar untuk Persib yang Tuai Polemik

Posted on

Pemberian bonus dari kalangan ASN Pemprov Jawa Barat untuk Persib Bandung karena berhasil menjuarai Liga 1 2024/2025 berbuntut panjang. Polemik muncul setelah petinggi Persib menolak dan mengembalikan bonus yang diberikan.

Pada 3 Juni 2025 lalu, Sekda Jabar Herman Suryatman memberikan uang hasil penggalangan dana para ASN Pemprov Jabar senilai Rp356 juta kepada perwakilan manajemen Persib. Jumlah itu memang di bawah apa yang sempat disampaikan awalnya yakni Rp1 miliar.

Kemudian, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar menyampaikan jika Persib memutuskan untuk menolak dan mengembalikan bonus yang telah diberikan tersebut.

Menurut Umuh, polemik bermula dari pernyataan terbuka yang menyebut bonus Rp1 miliar itu akan diberikan kepada pemain. Hal itu lantas memunculkan persepsi di masyarakat dan kalangan bobotoh bahwa dana telah diserahkan penuh. Padahal, kenyataannya belum.

“Tapi yang ini yang jadi ramai, masyarakat tahu, bobotoh tahu itu yang Rp1 miliar untuk pemain yang menggebu-gebu itu Sekda yang bicara, saudara Herman Sekda Jawa Barat. Itu saya belum menerima,” kata Umuh, Senin (30/6/2025).

Untuk menjaga nama baik Persib dan menghindari kesalahpahaman publik, Umuh pun memerintahkan stafnya untuk segera mengembalikan dana tersebut. Ia menegaskan tidak akan menyentuh sepeser pun uang yang diberikan jika tidak jelas asal-usul dan rinciannya.

“Kemarin yang Rp350 juta staf saya di Persib suruh dikembalikan. Jangan jadi penudingan bahwa sudah diterima. Ini Umuh Muchtar tidak akan ngambil sepeser pun, saya lebih dari situ mengeluarkan uang pribadi buat pemain,” tegasnya.

Sekda Jabar Herman Suryatman kemudian buka suara soal pengembalian bonus tersebut. Herman menegaskan jika bonus yang diberikan murni dari penggalangan ASN dengan sifat sukarela. Karena itu, dia meminta maaf jika bonus yang diberikan tidak maksimal dari sisi jumlah.

“Itu kan amanah dari teman-teman ASN, dan sudah kami serahkan ke perwakilan manajemen (Persib). Insyaallah tidak ada yang dari kedinasan, bahkan kami membuat pakta integritas dari awal, bahwa itu harus sukarela, bahwa itu harus ikhlas sebagai bentuk ASN, ada rasa memiliki terhadap Persib itu saja,” terang Herman, Selasa (1/7/2025).

“Yang jelas kami sudah berupaya berikhtiar semaksimal mungkin dan itu bentuk kesukarelaan, kalaupun ada hal yang kurang berkenan, ada kekurangan, ada keterbatasan saya sampaikan permohonan maaf dan sebagai perwakilan dari teman-teman ASN insyaallah kami bertanggung jawab,” katanya.

Namun Herman mengaku belum tahu persis perihal pengembalian uang bonus seperti apa yang disampaikan Umuh. Karena sekali lagi kata Herman, bonus yang diberikan murni dari penggalangan secara sukarela para ASN.

“Tapi sekali lagi ini kan suka rela, Dari awal Pak Gubernur juga menyampaikan tidak boleh menggunakan uang kedinasan. Tidak boleh ada hubungannya dengan kedinasan. Berarti betul-betul dari pribadi masing-masing,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *