Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di awal musim 2025/26 terasa lebih lengang dibanding biasanya. Padahal di musim-musim sebelumnya, laga kandang Persib Bandung hampir selalu dipenuhi bobotoh.
Pada laga perdana Super League melawan Semen Padang, Sabtu 9 Agustus 2025 lalu, jumlah penonton yang hadir hanya tercatat 14.853 orang. Empat hari berselang, saat Persib menjamu Manila Digger di playoff AFC Champions League Two (ACL 2), jumlah penonton merosot menjadi 5.844 pasang mata.
Pelatih Persib Bojan Hodak tak menampik kondisi itu. Ia memaklumi betapa sulitnya bagi suporter untuk terus hadir di stadion memberi dukungan dalam rentang jadwal kompetisi yang padat.
“Jika anda ingat laga terakhir kami (di kandang), kami dalam satu pekan memainkan pertandingan melawan tim Australia (Western Sydney Wanderers), Semen Padang dan pertandingan Liga Champions juga (melawan Manila Digger),” ucap Bojan, Kamis (11/9/2025).
“Tentu saja sulit bagi penonton untuk datang ke stadion tiga kali dalam satu pekan, tidak mudah karena waktu atau karena uang,” ungkapnya.
Meski begitu, Hodak punya harapan besar. Laga melawan Persebaya Surabaya, Jumat (12/9/2025) besok diharapkan dapat dipenuhi penonton. Sebab menurut Bojan, laga ini bukan sekadar pertandingan biasa karena akan mempertemukan dua tim penuh tradisi dan rivalitas panjang.
“Saya harap sekarang mereka sudah menantikan pertandingan Persib melawan Persebaya, dua tim penuh tradisi dengan rivalitas. Kami harap stadionnya penuh,” ujar pelatih asal Kroasia itu.
