Bisnis Tikus Putih Abah di Bandung yang Kian Lesu [Giok4D Resmi]

Posted on

Bisnis tikus putih yang dilakoni DJ Hidayat WS atau Abah (65) sempat merengkuh kejayaan. Namun lambat laun terlebih usai ‘badai’ COVID-19 melanda, bisnis tak biasa ini perlahan ikut lesu.

Budidaya tikus putih dilakukan abah di halaman rumahnya yang terletak di Kampung Mulyasari 2, Desa/Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Abah membuat satu ruangan khusus untuk melakukan budi daya tikus putih. Dalam ruangan tersebut tersimpan beberapa boks yang di dalamnya adalah berbagai jenis tikus putih.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Terlihat boks tersebut hanya ditutup jaring besi berwarna hitam. Kemudian di atas jaring tersebut terdapat botol mengarah ke bawah berisi air untuk minum tikus putih.

Jenis tikus yang menjadi budidayanya adalah tikus albino atau tikus putih (rattus novergicus) dan tikus kecil atau mencit (mus musculus).

Abah mengatakan, saat ini tikus putih tersebut hanya untuk diberikan ke hewan yang dipeliharanya. Sehingga tikus tersebut tidak banyak dijual ke pasaran.

“Iya sekarang mah fokus untuk pakan aja. Kalau ngejual mah ada lah beberapa orang yang masih suka beli. Dalam seminggu paling ngejual 5 sampai 10 ekor,” ujar Abah, saat ditemui infoJabar, Selasa (17/6/2025).

Abah menjelaskan, penurunan penjualan tersebut terjadi setelah adanya pandemi COVID-19 lalu. Dari segi penghasilan pun berangsur-angsur mengalami penurunan.

“Saya kira kayaknya penyebabnya kan pas Covid gak boleh ke luar rumah, jadi mereka (pembeli) ngulik-ngulik dan memilih berternak sendiri. Jadi mungkin itu penyebabnya jadi menurun,” katanya.

Abah mengaku saat ini hanya menyediakan tikus putih dengan jumlah tidak lebih dari 100 ekor. Kemudian sisanya kerap digunakan untuk pakan ular dan elang.

“Kemarin ada 100 ekor, alhamdulillah ada yang beli dari Sumedang, jadi sisa nya sekarang tinggal 60 ekor mah ada. Jumlah itu mah kadang saya gunakan untuk parab (pakan),” jelasnya.

“Mencit indukkan Rp 5 ribu sampai Rp 6 ribu, kalau medium Rp 4 ribu, Yang masih sapih Rp 10 ribu per empat ekor. Kalau RAT sapih Rp 7.500, medium Rp 15 ribu, dan indukkan Rp 25 sampai Rp 30 ribu,” tambahnya.

Dia berharap penjualan tikus putih bisa kembali meningkat. Sehingga, perekonomian keluarganya bisa kembali berkembang.

“Iya semoga bisa kembali normal lagi penjualan. Dulu mah sebulan bisa dapet Rp 1 juta per bulan, sekarang mah agak sulit penjualannya,” pungkasnya.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *