Biang Kerok Peternakan Sapi di Lembang Cemari Sungai Cikapundung

Posted on

Peternakan sapi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal ditertibkan. Pasalnya, limbah dari kotoran hewan peternakan tersebut telah mencemari aliran Sungai Cikapundung hingga ke hilir di Kota Bandung.

Kepala UPTD Tahura Ir H Djuanda Bandung Lutfi Erizka mengatakan dari hasil pantauannya, ada 20 ribuan sapi dari 3.000-an peternak yang berada di Lembang. Mereka membuang kotoran sapinya ke Sungai Cikapundung hingga mencapai 234 ton per hari.

“Beberapa kali sudah dilakukan koordinasi dan kolaborasi dengan OPD terkait, bahkan sudah mengunjungi kolam tando untuk dilakukan mitigasi ke depan seperti apa. Kami harapkan ini harus jadi skala prioritasnya pemda,” katanya, Kamis (24/7/2025).

Lutfi menyatakan dampak pencemaran Cikapundung membuat aliran sungai berubah warna menjadi kehijauan. Kemudian, air sungai juga mengeluarkan bau tak sedap dari kotoran sapi yang dibuang dari wilayah peternakan di Lembang.

“Apalagi kalau di atas di kolam tando Pakar, ketika airnya surut, itu baunya sangat mengganggu bahkan sampe ke kantor kami. Dan endapan di kolam tandonya itu semua nyaris kotoran hewan,” ucapnya.

Ia membeberkan masalah ini terjadi karena kebiasaan dari para peternak sapi. Mereka kebingungan membuang kotoran hewan karena tidak punya instalasi pengelohan air limbah (IPAL), dan akhirnya membuang kotoran itu ke drainase yang mengalir hingga ke Sungai Cikapundung.

“Mereka memang kesulitan, sudah pernah dibuatkan biogas untuk dijual, tapi nampaknya kurang efektif, akhirnya mereka kembali ke kebiasaan awal. Memang solusinya harus membuat IPAL dan anggarannya pasti cukup besar, mudah-mudahan ini bisa disuport pemerintah,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *