Mentari baru menanjak di langit Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Di area taman Masjid Abu Bakar Umar, tak jauh dari kantor DPRD dan kompleks Polres Sukabumi, sejumlah orang tampak duduk.
Beberapa di antaranya menggenggam plastik bening berisi daging kurban, hasil dari antrean panjang sejak pagi. Mata mereka tajam memperhatikan tiap hewan kurban yang disembelih.
Di antara mereka, Dudung (51) terlihat tersenyum lelah. Ia baru saja mendapatkan satu paket daging dari panitia masjid.
“Alhamdulillah, tahun ini kebagian lagi. Saya tiap tahun memang keliling. Udah hafal tempat-tempat yang suka bagi-bagi daging,” ujarnya sambil menepuk plastik yang ia simpan erat di tas lusuhnya.
Dudung sehari-hari memulung di kawasan Palabuhanratu. Sejak subuh, ia sudah mengayuh sepeda tuanya menyusuri gang-gang kecil, mencari kardus dan botol bekas. Tapi setiap Idul Adha, ia ubah rutenya menuju masjid-masjid yang biasanya membagikan daging kurban.
“Sudah haknya ya, memang ini momen langka. Daging buat saya dan anak istri, setahun cuma dapat kalau pas Lebaran kurban,” katanya pelan, ia juga meminta tidak diambil gambar karena malu.
Di samping Dudung, ada Asni (40), ibu tiga anak yang tinggal di rumah kontrakan kecil di Cimanggu. Ia bekerja sebagai buruh cuci panggilan, sementara suaminya kerja serabutan di pelabuhan.
“Tadi subuh udah ke sini. Soalnya kata tetangga, di masjid ini banyak yang nyumbang. Alhamdulillah masih kebagian. Anak-anak nanti bisa makan daging. Biasanya saya masak semur,” ucap Asni, sambil membetulkan kerudungnya yang lembap oleh keringat.
Menurut pengurus Masjid Abu Bakar Umar, tahun ini penyembelihan hewan kurban meningkat dari tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, total hewan kurban yang disembelih di sini ada 7 sapi, 1 kerbau, dan 8 ekor domba. Selain itu ada tambahan 6 sapi jumbo dan 14 ekor domba dari kelompok lain,” jelas Ustaz Ridwan, pengurus masjid.
Ia menyebutkan, kurban berasal dari jemaah pengajian dari berbagai daerah seperti Cimaja, Cikakak, dan Simpenan. Sebanyak 61 orang berkurban di masjid tersebut tahun ini. Daging disalurkan ke warga sekitar, anak-anak yatim, pesantren, dan mereka yang membutuhkan.
“Yang bantu-bantu juga banyak. Sekitar 20 orang warga, dari panitia, tukang sisit, sampai buruh harian. Kita sama-sama berbagi,” ujarnya.
Tak jauh dari masjid, di lingkungan Mapolres Sukabumi, suasana serupa terlihat. Polisi dan panitia tampak membagikan daging kurban ke warga sekitar dan jemaah yang hadir.
“Polres juga ikut berkurban. Dagingnya langsung dibagikan ke masyarakat. Ini bentuk kepedulian dan kebersamaan dengan warga,” kata salah satu panitia di lokasi.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Di tengah hidup yang tak pasti, Idul Adha menghadirkan harapan-walau hanya sebungkus daging kurban. Bagi sebagian warga seperti Dudung dan Asni, itu cukup untuk menyalakan kebahagiaan kecil dalam dapur mereka.
Bahwa meski hidup pas-pasan, masih ada hari di mana mereka bisa menikmati makanan lezat, sambil duduk bersama keluarga, penuh syukur dan senyum.