Banjir Rendam Panguragan Kulon Cirebon, SDN 3 Terpaksa Diliburkan

Posted on

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Cirebon hingga Senin (15/12/2025) masih menyisakan genangan di sejumlah desa. Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah adalah Desa Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.

Akibat banjir tersebut, aktivitas belajar mengajar di SD Negeri 3 Panguragan Kulon terpaksa dihentikan sementara. Sekolah dasar tersebut terendam banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 40 sentimeter, yang menyebabkan seluruh ruang pembelajaran tidak dapat digunakan.

Seorang guru SDN 3 Panguragan Kulon, Sevi Handayani, mengatakan banjir mulai terjadi sejak Minggu (14/12/2025) karena luapan sungai akibat tingginya debit air hujan. “Banjirnya dari kemarin. Paling parah menjelang waktu Magrib, air tiba-tiba naik dan langsung masuk ke area sekolah,” ujar Sevi, Senin (15/12/2025).

Menurutnya, demi menjaga keselamatan dan kenyamanan siswa, pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan ratusan siswa hingga kondisi benar-benar aman. “Sementara waktu siswa kami liburkan dulu karena sampai sekarang air belum surut dan semua ruang kelas masih terendam,” jelasnya.

Meski aktivitas belajar mengajar terganggu, Sevi memastikan seluruh arsip dan dokumen penting sekolah aman. Pihak sekolah sempat mengevakuasi berkas-berkas penting sebelum genangan air semakin tinggi.

“Alhamdulillah arsip-arsip penting aman. Karena banjirnya tidak terlalu tinggi, jadi masih sempat kami evakuasi dokumen sekolah,” ucapnya.

Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan, membenarkan bahwa hingga kini banjir masih terjadi di Desa Panguragan Kulon. Tim BPBD bersama pihak terkait masih melakukan asesmen perkembangan situasi di lapangan. “Iya, sampai saat ini banjir masih terjadi dan kami masih terus melakukan assessment,” kata Faozan.

Untuk mempercepat proses penyurutan air, BPBD bersama pemerintah desa setempat saat ini menyedot air di sejumlah titik genangan.

Faozan menjelaskan luapan Sungai Winong menyebabkan banjir di wilayah tersebut, mengakibatkan Desa Panguragan Kulon terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 40 hingga 70 sentimeter.

“Luapan Sungai Winong menyebabkan banjir di Panguragan Kulon dengan ketinggian air mulai dari 40 sentimeter sampai sekitar 70 sentimeter,” tuturnya.