Pasang surut, itulah fenomena banjir yang kerap terjadi di Jalan Raya Sapan, Kecamatan Bojongsoang atau perbatasan Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Banjir selalu melanda dan merendam kawasan Sapan Industri di kala hujan dengan intensitas tinggi turun. Tak hanya itu, luapan air dari kali anak Sungai Cikeruh memperparah kondisi banjir di kawasan tersebut.
infoJabar, sempat melintasi jalan ini, Rabu (21/5/2025) pagi. Meski jalan sudah bisa dilintasi semua jenis kendaran, genangan banjir di jalan tersebut masih tersisa.
Seperti diketahui, akses jalan itu merupakan akses yang kerap digunakan warga Kabupaten Bandung yang tinggal di Kecamatan Bojongsoang, Solokanjeruk, Ciparay, Majalaya dan sekitarnya. Warga yang tinggal di kawasan tersebut memilih Jalan Raya Sapan untuk ke Kota Bandung karena lebih dekat dibandingkan harus menggunakan Jalan Raya Bojongsoang atau Jalan Raya Rancaekek.
“Mending sekarang bisa dilintasi, kemarin-kemarin boro-boro, genangan banjir nya gede, jadi harus muter-muter jalannya,” kata Suci salah satu pengendara.
Suci yang merupakan warga Ciparay mengaku, jika jalan tersebut banjir dia harus muter ke Bojongsoang.
“Kalau pakai Jalan Ciparay-Bojongsoang kejauhan, apalagi saya kerjanya di Ujungberung,” kata salah satu karyawan swasta di salah satu kafe di Ujungberung itu.
Suci mengaku jika setiap hari selalu menggunakan Jalan Raya Sapan untuk ke Ujungberung.
“Kalau libur aja saya gak lewat sini,” ucapnya.
Disinggung jika banjir besar melanda, Suci mengatakan kerap gunakan jalan alternatif.
“Tergantung banjirnya segimana, kalau sampai ke Cagak Sapan itu udah gede banget berarti, Jalan Ciparay-Bojongsoang juga gak biasa biasanya suka ada banjir di Cijagra (Bojongsoang). Saya biasanya pakai jalan alternatif yang keluar dari Stasiun Kereta Cepat (Tegalluar), meski jalannya jelek karena kita lewat pematang sawah, karena enggak ada pilihan,” ungkapnya.
“Apalagi kalau lewat Rancaekek muternya jauh banget,” tambahnya.
Suci berharap ada solusi nyata dari pemerintah. “Ya harapannya mah ke pemerintah aja, gimana caranya supaya gak banjir-banjir lagi,” harap Suci.
Kondisi banjir yang terjadi di kawasan Sapan Industri juga dikeluhkan oleh Muhammad Ilham. Warga Kecamatan Ibun itu mengaku bosan dengan banjir yang terjadi di jalan itu.
“Bosan buat saya, jujur aja. Tiap hari saya lewat sini, kerja di Ciwastra di proyek, bertahun-tahun kondisinya seperti ini,” ujar Ilham.
Banjir yang kerap terjadi di jalan itu, menurut Ilham sangat mengganggu aktivitasnya. “Keganggu dong, rugi waktu, rugi bensin kalau harus muter,” ujarnya.
Sama dengan Suci, Ilham kerap mencari jalan alternatif jika banjir besar melanda untuk sampai ke tempat kerjanya.
Ilham ingin ada solusi penanganan banjir, bahkan dia minta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi untuk turun tangan.
“Pokonya mah, Pak Dedi ini gimana Pak Dedi,” ucap Ilham sambil melemparkan senyum.