Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan sekitarnya. Kawasan Lembang seketika disergap banjir di beberapa titik, Jumat (24/10/2025). Banjir yang menerjang Kampung Pangragajian RT 02/RW 09 dan Kampung Sukahaji RT 01/RW 01, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, menyebabkan delapan rumah rusak.
“Betul kami terima laporan ada 8 rumah rusak ringan akibat banjir di Lembang. Petugas langsung mengecek TKP dan assessment,” kata Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin saat dikonfirmasi, Jumat (24/10/2025).
Asep mengatakan penyebab banjir tersebut yakni luapan air dari saluran drainase yang tersumbat material seperti tanah dan bebatuan karena terbawa arus air yang deras.
“Enggak ada penyebab lain, cuma karena banjir saja. Cuma memang arus lumayan kencang, sehingga konstruksi rumah sampai rusak tidak kuat menahan debit air,” kata Asep.
Saat ini warga yang terdampak sebagian mengungsi ke rumah kerabatnya khawatir ada banjir susulan. Bagian dalam rumah terdampak banjir menyebabkan kerusakan pada material dan perabot milik warga.
“Kemudian dampaknya juga akses air bersih yang tercemar banjir. Sebagian warga langsung bersih-bersih juga. Kebutuhan mendesak yang diperlukan warga sesuai asesmen di antaranya makanan, selimut, pakaian,” kata Asep.
Selain banjir tersebut, hujan deras yang mengguyur Lembang juga menyebabkan ruas Jalan Panorama serta Jalan Maribaya, Lembang terendam. Akses lalu lintas sempat terhambat karena ketinggian banjir mencapai lebih dari 50 sentimeter.
Warga Kampung Gintung, RT 04/07, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilanda kekhawatiran usai bukit setinggi 100 meter longsor, Jumat (24/10/2025).
Bukan tanpa sebab kekhawatiran itu muncul, sebab bukit tersebut sempat longsor pada tahun 2024 silam. Nahas, longsor yang terjadi pada bulan Ramadan itu menelan korban jiwa 10 warga.
“Ya tadi kita terima laporan ada longsor lagi di Kampung Gintung, Cipongkor. Dari titik longsor tahun lalu, cuma sekitar 100 sampai 200 meteran,” kata Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin saat dikonfirmasi, Jumat (24/10/2025).
Beruntung pada peristiwa kali ini, tak ada korban jiwa maupun rumah rusak. Meski demikian, ada sekitar 10 rumah yang terancam longsor susulan hingga penghuninya memutuskan mengungsi terlebih dahulu.
“Tidak ada rumah yang terdampak atau rusak, cuma memang ada sekitar 10 rumah terancam kalau ada longsor susulan. Akhirnya sekitar 10 KK itu mengungsi, mungkin karena khawatir,” kata Asep.
Asep mengatakan personel BPBD Bandung Barat langsung mengecek lokasi kejadian. Sebab potensi longsor susulan masih sangat mungkin terjadi mengingat saat ini sudah memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
“Anggota sudah assessment, memang potensi longsor susulan masih ada. Jarak dari rumah warga ke titik longsor juga tidak jauh, kita antisipasi pastinya cuma belum menyiapkan posko untuk pengungsian. Jadi masih mengungsi ke tetangga dan saudaranya,” kata Asep.
Pada peristiwa longsor tahun 2024 silam, tepatnya di bulan April, setidaknya ada 30 rumah di Kampung Gintung, RT 03/07, Desa Cibenda, yang rusak parah. Rumah-rumah itu tertimbun material longsor yang meluncur tanpa terhentikan dari ketinggian.
10 nyawa melayang. Tim Sar Gabungan melakukan operasi pencarian korban selama seminggu. Warga yang rumahnya rusak parah direlokasi, tak mungkin lagi dibangun di kampung tersebut.







