Bangunan-bangunan liar yang berdiri di atas sungai di wilayah Kota Cimahi mulai dibongkar satu demi satu. Hal itu sebagai upaya mengentaskan banjir yang kerap melanda setiap hujan turun.
Bangunan liar yang mulai dibongkar di antaranya rumah di Jalan Cibaligo, Kelurahan Cibeureum lalu di Kelurahan-Cigugur Tengah, Kota Cimahi. Bangunan itu jelas-jelas berdiri di atas sungai dan menyebabkan banjir.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat padan Sekretariat Daerah Kota Cimahi, Hendra Gunawan mengatakan bangunan yang dibongkar rata-rata merupakan bangunan permanen yang sudah berdiri bertahun-tahun lamanya.
“Bangunan liar ini tidak sesuai dengan peraturan daerah, seharusnya badan sungai tidak ada bangunan apalagi ini bangunannya permanen. Sehingga sesuai arahan pak wali agar ditertibkan,” kata Hendra saat ditemui, Selasa (16/12/2025).
Tahap pertama, ada dua rumah yang dibongkar. Sebelumnya Satpol PP Kota Cimahi sudah melayangkan surat pemberitahuan agar pemilik membongkar rumahnya sendiri.
“Pemilik sudah disurati sebelumnya, mereka mengaku salah dan menerima rumahnya dibongkar. Ini kondisi rumah sudah dikosongkan, cuma karena pemilik tidak mau membongkar sendiri akhirnya dibongkar pemerintah,” kata Hendra.
Pembongkaran bangli di atas badan sungai akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah terlebih dahulu menerbitkan Surat Keputusan (SK) pembongkaran sebagai dasar pelaksanaan.
“Bangunan yang akan dibongkar ada di 10 titik lain dan baru 4 titik yang sudah dibuat SK-nya. Kan harus legal formal dulu pakai SK untuk pembongkaran. Kita lakukan secara berkala, ditargetkan 7 hari ke depan semua sudah selesai,” kata Hendra.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Setelah rumahnya dibongkar, para pemilik bangunan dipindahkan ke rusunawa milik pemerintah yang tersebar di beberapa titik. Mereka akan tinggal di rusunawa itu secara gratis untuk beberapa bulan ke depan.
“Warga ditempatkan di rusunawa, untuk sementara gratis dan nanti kita bahas lagi lagi berapa lama tinggal di rusunawanya. Kita pastikan ada solusi untuk warga,” ujar Hendra.
