Bandung Kota Cerita, Saat Literasi Tak Lagi soal Membaca Buku

Posted on

Guna meningkatkan minat literasi warga, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung akan menggelar acara “Bandung Kota Cerita”. Acara yang akan dimulai pada 28 Juni ini, salah satunya akan menghadirkan pelatihan storytelling untuk masyarakat.

Mengusung tema “Bihari, Kiwari dan Sampeureun Jaga”, acara ini sekaligus juga bertujuan mengangkat kekayaan sejarah dan budaya Bandung. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, upaya untuk mendorong tingkat literasi warga saat ini tak harus terpaku dengan membaca buku.

“Perpustakaan sekarang bukan cuma soal buku. Kita sudah masuk era digital. Cerita bisa disampaikan lewat banyak medium game, animasi, dan lainnya. Ini yang ingin kita dorong lewat pelatihan storyteller dan kegiatan interaktif,” ungkap Farhan di Microlibrary Alun-alun Bandung, Senin (19/5/2025).

Adapun acara tersebut juga digelar dengan menggandeng organisasi Caravanserai Collective, yang telah rutin menggelar pelatihan storytelling di berbagai kota di Indonesia. Tujuannya adalah membangun ekosistem gemar bercerita di masyarakat sehingga dapat terbangun iklim berdiskusi yang sehat.

Co-Founder Caravanserai Collective, Ima Abdulrahim mengatakan, di tanggal 28 tersebut akan hadir para duta cerita yang merupakan storyteller terlatih untuk memberikan tips serta cara-cara berbagi cerita kepada masyarakat.

“Akan ada duta cerita yang sudah dilatih, dan akan ada pelatihan duta cerita juga dari berbagai kota, bagaimana caranya untuk menyampaikan cerita dan mereplikasi hal tersebut di berbagai kesempatan. Siapa saja boleh ikut, dan bila Anda tertarik untuk meningkatkan skill bercerita, maka bisa datang di tanggal 28 Juni,” tuturnya.

Sementara itu, Farhan mengatakan, salah satu alasan dibuatnya acara ini adalah untuk memberi ruang bagi warga Kota Bandung untuk mau berpartisipasi dalam dunia literasi dengan cara yang baru. Alih-alih meminta warga agar gemar membaca, Farhan mendorong masyarakat agar mau berbagi cerita.

“Kita itu bikin publikasi terbuka karena orang sekarang bukan ingin baca, tapi ingin dibaca, ingin didengar. Itulah kenapa sosial media ramai. Itu karena dorongan kebutuhan masyarakat akan validasi. Jadi kita sekarang membuka ruang untuk membuat karya Anda dibaca dan didengar,” paparnya.

Lebih jauh, ia juga berharap agar event Bandung Kota Cerita ini dapat menjadi daya tarik wisata tersendiri untuk Kota Bandung. Ia juga meminta agar seluruh sektor dapat memberikan nilai tambah wisata bagi Kota Bandung.

“Bandung Kota Cerita diharapkan akan membuat orang makin mau datang ke Bandung untuk mendengarkan dan mengalami cerita-cerita masyarakatnya. Hari ini bagian dari upaya kita untuk memberikan daya tarik tersendiri terhadap Kota Bandung,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *