Babak Baru Penelitian Situs Gunung Padang

Posted on

Misteri yang tersembunyi di Situs Megalitikum Gunung Padang bakal segera terungkap. Pasalnya penelitian dan pemugaran lanjutan diseriusi. Empat pilar pondasi pun menjadi objek utama penelitian yang dilakukan pada awal Agustus 2025.

Ali Akbar pun kembali ditunjuk sebagai memimpin pemugaran dan peneliti lanjutan terhadap situs yang digadang-gadang lebih tua dari Piramida Mesir.

Arkeolog Ali Akbar mengatakan, dalam pemugaran kali ini, akan ada 10 ahli dan 100 orang tim peneliti yang diterjunkan.

“Akan banyak yang terlibat. 10 ahli ini dari berbagai bidang dan semua merupakan peneliti lokal, tidak ada peneliti asing,” kata dia, Minggu (27/7/2025).

Dia mengaku, akan melakukan komunikasi dan penjadwalan dengan Kementerian Kebudayaan terkait pelaksanaan pemugaran.

“Senin (28/7/2025) saya akan ke Kementerian Kebudayaan untuk rapat koordinasi. Salah satunya untuk jadwal kegiatan dan penentuan nama ahli yang akan dilibatkan. Tapi untuk pelaksananya sudah pasti di awal Agustus. Tinggal koordinasi lanjutan saja,” kata dia.

Dia menuturkan, babak baru pengungkapan misteri situs Piramida dengan struktur punden berundak ini akan berfokus pada pilar-pilar batu tegak yang terlihat di permukaan tanah.

Menurut Ali, pilar tersebut diduga merupakan pondasi atau bagian dari sebuah struktur bangunan di dalam situs prasejarah yang pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti Belanda, N J Krom pada tahun 1914.

“Situs Gunung Padang merupakan peninggalan prasejarah yang disusun menggunakan batuan kekar tiang (columnar joints) yang tergolong langka. Batu-batu disusun sedemikian rupa sehingga membentuk tangga, dinding, kursi, teras, dan pilar-pilar. Penelitian tahap awal dilakukan untuk mengungkap fungsi pilar-pilar batu tegak yang jumlahnya sekitar empat pilar, apakah merupakan bagian dari ruangan tertentu,” kata dia.

Dia mengatakan, tahap awal pemugaran dilakukan selama tiga bulan. Luasan area yang akan diteliti pun bergantung pada hasil kajian awal tersebut.

“Luasan akan sangat tergantung pada hasil kajian. Tahap awal akan dikaji sekitar 3 bulan. Yang dikaji antara lain luas situs dan kemungkinan ada berapa lapisan budaya,” kata dia.

Di sisi lain, Ali juga menegaskan, bahwa situs yang memiliki luas 291.800 meter ini merupakan bukti kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban di masa lalu. Menurut Ali, arsitektur dan tata letak Gunung Padang penuh dengan perhitungan yang luar biasa.

Dari hasil ekskavasi awal, ditemukan jika di bawah bangunan yang saat ini nampak di permukaan, masih ada struktur bangunan lainnya.

“Jadi yang di permukaan itu usianya paling muda, dibangun pada tahun 500 masehi. Empat meter di bawahnya ditemukan struktur bangunan berusia 500 sebelum masehi, dan beberapa meter di bawahnya lagi ada struktur bangunan yang usianya sekitar 5.200 sebelum masehi,” ungkap dia.

“Masih banyak misteri yang belum terungkap, mulai dari diduga adanya ruangan di bawah struktur bangunan, usia struktur paling dasar, hingga hilangnya peradaban maju yang membuat situs ini. Kami berharap kalau dari pemugaran ini, misteri itu bisa terungkap,” kata dia.