Rumah yang harum tentu menjadi dambaan banyak orang. Namun, sejumlah kebiasaan justru dapat membuat rumah mengeluarkan aroma tak sedap. Bau tersebut sering muncul akibat tindakan sederhana yang dilakukan penghuninya sehari-hari, seperti membiarkan sampah menumpuk.
Menurut laporan Southern Living, ada beberapa kebiasaan lain yang patut diwaspadai karena dapat memicu bau tidak sedap di dalam rumah.
Pemilik hewan peliharaan perlu rutin membersihkan dan memandikannya. Jika dibiarkan, ketombe, bulu, dan rambut hewan dapat menumpuk di berbagai permukaan dan memicu bau apek. Untuk mengatasinya, ahli kebersihan King dan Barton menyarankan penggunaan pembersih berbasis enzim pada lantai serta memandikan hewan setidaknya sebulan sekali.
Ventilasi yang buruk dapat membuat udara di dalam rumah menjadi pengap dan berbau. Minimnya sirkulasi udara menyebabkan aroma tidak sedap terperangkap dan semakin menumpuk, terlebih bila ditambah kebiasaan tidak membuang sampah secara teratur.
Karpet yang jarang dibersihkan mudah menyimpan bau dari debu, sel kulit mati, rambut hewan, atau tumpahan cairan. Untuk menjaga kebersihan dan mencegah aroma tak sedap, karpet sebaiknya dicuci setidaknya setahun sekali. Langkah ini juga membantu mengembalikan warna karpet agar tampak lebih segar.
Tanaman hias memang mempercantik ruangan, tetapi tanaman atau bunga yang mulai layu dapat menimbulkan bau tidak sedap. Bagian tanaman yang mati perlu segera dibuang agar aroma segar tetap terjaga.
Kulkas sering menjadi tempat makanan yang sudah tidak layak konsumsi. Makanan busuk atau kedaluwarsa dapat menyebabkan bau menyengat. Setelah membuang bahan makanan tersebut, bersihkan bagian dalam kulkas dengan air panas dan sabun.
Cara terbaik adalah melepas seluruh rak, mengelapnya hingga bersih dengan sabun, lalu membilas dengan air panas. Disarankan juga menggunakan campuran cuka putih dan soda kue saat membersihkan kulkas untuk membantu mendisinfeksi dan meningkatkan kualitas udara di dalamnya.
Artikel ini telah tayang di .
