Atap Ruang Kelas MTs di Sukabumi Ambruk gegara Cuaca Ekstrem

Posted on

Cuaca ekstrem kembali memakan korban fasilitas pendidikan. Atap ruang kelas di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Idris di wilayah Sukalarang, Sukabumi ambruk usai cuaca ekstrem pada Kamis (22/5) lalu yang juga mengakibatkan bencana alam di beberapa titik.

Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut disebut menjadi pemicu runtuhnya bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 2004. Sekolah itu tepatnya berdiri di Kampung Cipetir, Desa Prianganjaya, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.

Bagian yang paling parah terdampak adalah ruang kelas VII. Seluruh atap bangunan runtuh, disusul dengan robohnya sebagian dinding di sisi utara. Kondisi ini membuat aktivitas belajar mengajar terganggu.

“Pas hujan sangat deras, memang kondisi bangunan sudah sangat lama. Kejadiannya malam jam 21.00, bangunan tersebut roboh,” ujar Nanang selaku Kepala Sekolah MTs Al-Idris, Sabtu (24/5/2025).

Total ada dua ruangan yang terdampak, satu mengalami kerusakan parah dan satu lagi rusak ringan. Namun untuk keamanan, seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) dialihkan dari ruang kelas ke aula dan majelis taklim.

“Satu ruangan rusak parah, satu lagi rusak ringan tapi kami khawatir ada robohan susulan, jadi semua siswa dipindah dulu,” lanjutnya.

Saat ini, pihak sekolah masih melakukan musyawarah internal guna mencari solusi terbaik, termasuk rencana meminta bantuan dari pihak luar.

“Kita belum tahu gimana ke depannya, sekarang masih dalam proses musyawarah. Tujuannya sih ingin minta bantuan,” ucapnya.

MTs ini diketahui memiliki total 85 siswa. Dengan kondisi ruang kelas yang rusak, kegiatan belajar harus berlangsung dalam keterbatasan fasilitas darurat.

“Kegiatan belajar mengajar sementara dipindahkan ke aula dan majelis taklim karena khawatir akan mengancam keselamatan guru maupun siswa,” kata Nanang.

Syaribuono selaku Ketua Yayasan Al-Idris menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada desa, kecamatan dan rencananya akan disampaikan ke Kementerian Agama.

“Dari pihak kami tadi ada saran dari pak camat untuk segera membuat laporannya dan dibuatkan laporan kejadiannya nanti dibantu oleh ibu camat. Kita upayakan supaya tidak terhambat anak-anak didik kita ini untuk mendapat pendidikan?” Kata Syaribuono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *