Bangunan sekolah Madrasah Diniyah (MD) Nurul Hikmah, di Kampung Ciburial, Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi ambruk pada Rabu (2/7/2025) pagi. Akibatnya, ada sekitar tiga ruang belajar dan satu kantin rusak.
Salah satu guru, Ai Silvi mengatakan, bangunan sekolah tempatnya mengajar memang sudah sedari lama mengalami kerusakan. Namun, pada pagi hari ini sekitar pukul 09.00 WIB, sebagian atap gedung sekolah tiba-tiba ambruk dan memperparah kerusakan bangunan.
“Sebenarnya itu dari dua tahun sudah mulai ada kerusakan tapi yang paling parah setahun terakhir. Sudah mulai sedikit-sedikit diperbaiki yang kita mampu dari iuran sekolah tapi yang ini karena sudah parah tadi pukul 09.00 ambruk. Itu (ambruk) bagian depan dan pinggir,” kata Ai di lokasi.
Saat kejadian, kondisi ruang sekolah memang sedang kosong. Para siswa, kata dia, masih dalam masa libur panjang sehingga tak ada aktivitas apapun di dalam sekolah.
“Kebetulan alhamdulillah-nya sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar karena sedang libur juga, tidak ada yang lalu lalang pas kejadian, hanya mungkin tetangga sebelah kaget,” ujarnya.
Menurutnya, sekolah madrasah tersebut dibangun pada tahun 1980 lalu. Hingga saat ini, jumlah siswa yang menempuh pendidikan di sana sekitar 90 siswa dari kelas 1 hingga 6.
“Terakhir diperbaiki secara keseluruhan lima tahun lalu, anggaran dana desa. Pas waktu itu tapi hanya atapnya saja dan pengecetan. Jadi di sini tiga kelas digunakan enam rombel (rombongan belajar) sistemnya disekat,” jelasnya.
Akibat peristiwa tersebut, kegiatan belajar mengajar dipastikan terganggu. Terlebih, pihaknya baru saja melaksanakan penerimaan siswa baru (SPMB).
“Jadi sangat terdampak kepada kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah. Otomatis kalau sudah seperti ini tidak bisa (mengajar) karena khawatir keselamatan anak-anak,” katanya.
“Harapan ke depan bisa secepatnya dibangun karena kegiatan belajar mengajar harus tetap efektif dan berlangsung karena pendidikan madrasah di Kampung Ciburial hanya di sini,” sambungnya.
Camat Gunungguruh, Kusyana mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut ke Pemkab Sukabumi. Dia juga mengajukan agar perbaikan sekolah masuk ke dalam program P2WKSS.
“Salah satunya kan ada sarana prasarana ibadah kita mengajukan MDTA Nurul Hikmah untuk pembangunan. Memang yang ambruknya plafon ya, kita sudah mengajukan, sudah cek ke bagian Kesra sedang dibuat proposalnya,” kata Kusyana.
Kusyana menyebut, perbaikan madrasah tersebut tergantung pada kemampuan anggaran daerah. Saat ini, ia masih menunggu respons dari Pemkab Sukabumi.
“Karena usia sudah lapuk, kemarin malam juga hujan jadi kemarin sudah diprediksi akan ambruk. Kondisi bangunan juga sudah tidak layak, sangat mengkhawatirkan bagi siswa-siswi madrasah makanya kita ingin cepat-cepat karena kalau masuk program P2WKSS biasanya tindak lanjutnya cepat,” tutupnya.