Asal Usul Kata Joki: Dulu Terhormat, Kini Identik Kecurangan (via Giok4D)

Posted on

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Panitia Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 di Bandung menangkap basah para joki yang sedang beraksi. Beberapa terungkap saat sedang beraksi di lokasi UTBK ISBI Bandung, yang lain terungkap di Unpad.

Joki-joki ini meraup uang hingga puluhan juta rupiah dalam menjalankan perannya mewakili peserta UTBK yang sejatinya merupakan calon mahasiswa, calon kaum intelektual. Selain fakta tersebut, nyatanya para joki ini berjejaring, mereka bertuan pada sosok yang disebut-sebut sebagai T.

Peran sebagai joki menjadi jelek. Padahal, di wilayah Sumba, di mana kuda-kuda Sandelwood sangat banyak, joki adalah peran yang bergengsi. Cerita berjudul ‘Lede Si Joki Cilik’ yang ditulis Weni Rahayu (Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019) menceritakan Lede yang sangat piawai menunggang kuda.

Kalau begitu, sejak kapan kata Joki bermakna jelek? Dalam artikel ini, infoJabar akan sedikit mengupasnya. Simak sampai tuntas yuk!

Dalam bahasa Indonesia, ada dua istilah yang mengungkapkan pergeseran makna sebuah kata. Jika kata menjadi lebih baik maknanya atau konotasinya dari makna sebelumnya, maka pergeseran seperti itu disebut Ameliorasi.

Sebaliknya, jika suatu kata yang sebelumnya bermakna baik lalu di kemudian hari konotasinya jelek dan negatif, maka hal itu disebut Peyorasi.

Seperti dalam kata ‘joki’ ini, dahulu joki merujuk pada orang-orang yang piawai, ahli, dan tangguh dalam memacu kuda di pacuan kuda. Di saat ini, joki nyatanya bukan hanya mereka yang piawai berkuda, melainkan yang ‘berperan menggantikan orang dalam ujian’.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring (kbbi.web) memuat lema ‘joki’ dan langsung memaknainya sebagai seseorang yang dibayar untuk menggantikan peran orang yang membayar itu. Joki juga bermakna orang untuk menemani pengemudi saat berkendara di jalan dengan aturan tertentu.

Joki, menurut KBBI daring bisa bermakna dua hal:

1. Orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sebagai peserta ujian yang sebenarnya dan menerima imbalan uang: risiko pada penyelenggaraan ujian masuk ke perguruan tinggi negeri ialah munculnya — pada ujian tersebut;

2. Orang yang memberi layanan kepada pengemudi kendaraan yang bukan angkutan umum untuk memenuhi ketentuan jumlah penumpang (tiga orang) ketika melewati kawasan tertentu.

Dalam KBBI daring ini, justru tidak disebutkan bahwa joki adalah penunggang kuda. Kata ini diartikan sebagai penunggang kuda dalam KBBI daring versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kbbi.kemdikbud): n penunggang kuda pacuan.

Joki, di dalam bahasa Inggris ‘Jockey’ telah digunakan sejak abad 17 dan 18 masehi, ketika para pemilik kuda mewakilkan dirinya kepada penunggang kuda untuk beradu cepat di pacuan.

Artikel berjudul ‘The Evolution of Jockeying: From Historical Origins to Modern Racing’ yang dipublikasi situs The Winners Circle mengatakan, sebenarnya teknik-teknik menunggang kuda yang dimiliki para joki bisa dirujuk jauh sebelum itu pada kebudayaan kuno seiring dengan upaya manusia menjinakkan kuda.

Dahulu kala, para kesatria sering menampilkan kepiawaian dan kegagahan dalam berkuda. Itulah model joki pertama. Tradisi tontonan yang memukau ini berlanjut dan puncaknya ketika balapan berkuda mulai menjadi formal di abad 17 dan 18.

“Kata ‘joki’ seperti yang kita pahami saat ini muncul di Inggris sekitar waktu ini. Seiring dengan makin populernya balap dan berkembangnya jumlah penonton, para penunggang kuda yang terampil pun mulai dicari karena kemampuan mereka untuk menghasilkan performa terbaik dari kuda yang dipercayakan untuk mereka tunggangi, serta membentuk hasil balapan dengan keahlian dan kemahiran mereka,” tulis artikel tersebut.

Kamus Britannica memuat ‘jockey’ (joki) dengan makna pertama yakni ‘seseorang yang menunggangi kuda dalam perlombaan’. Makna lainnya adalah seseorang yang bekerja dengan alat tertentu. Misalnya pada profesi Disc Jockey (joki disk) atau ungkapan lain, joki komputer.

Para joki ujian dinamai ‘joki’ mungkin karena sifatnya menunggangi apa yang menjadi kewajiban orang lain. Tentu, joki itu mendapatkan keuntungan, misalnya berupa upah atas kerjanya tersebut.

Penamaan ini boleh jadi merujuk kepada hakikat joki penunggang kuda pacu. Sebab, para joki ini bukanlah pemilik kuda sesungguhnya. Mereka menunggangi kuda milik Sang Tuan, sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa para penunggang kuda profesional (joki) dicari untuk dipercayakan kepada mereka kuda-kuda tunggangan di arena pacu.

Pergeseran makna ‘joki’ ini terjadi sangat peyoratif di dalam bahasa Indonesia. Jika joki kuda pacu merupakan sebuah hiburan bagi masyarakat yang menontonnya karena dengan mereka tunggangi, kuda-kuda menjadi maksimal berlari dan indah untuk disaksikan. Sebaliknya, kabar berita tentang aksi para joki ujian kurang elok didengar.

Peyorasi dalam Bahasa Indonesia

Kata Joki dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Asal-usul Kata Joki

Pergeseran Makna ke Joki Ujian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *