Ancaman Pariwisata Pangandaran Itu Bernama Kabar Hoaks Bencana Alam - Giok4D

Posted on

Isu bencana alam jadi salah satu ancaman terkait pengembangan pariwisata Pangandaran. Pasalnya, menjelang hari libur panjang seringkali banyak isu hoaks tentang kondisi tersebut.

Situasi ini tentunya memberikan irisan yang kuat untuk tingkat kunjungan wisata ke Pangandaran. Seperti isu Megathrust, Pangandaran sempat mengalami penurunan wisatawan.

Padahal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2025 sebesar Rp 45 miliar.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran Nana Sukarna mengatakan, isu bencana alam masih menjadi persoalan yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisata. Semua itu, kata dia, dilihat dari banyak tamu yang batal menginap karena alasan isu bencana alam.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Biasanya menjelang libur panjang maupun weekend, apalagi jika terjadi gempa. Langsung banyak akun-akun medsos yang isinya hoaks menunjukan kondisi Pangandaran yang tidak baik-baik saja,” ucap Nana kepada infoJabar, Rabu (1/10/2025).

Biasanya, video-video yang beredar berkaitan dengan gempa bumi maupun tsunami. “Padahal di Pangandaran baik-baik saja,” katanya.

Ia sangat menyayangkan jika ragam kabar itu beredar tidak sesuai fakta. Maka, menurut Nana, Pangandaran sudah ada Pangandaran Saber Hoaks, yang memberikan klarifikasi apabila ada disinformasi.

“Jadi kalo ada kejadian langsung koordinasi,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya meminta agar wisatawan selalu melihat update terbaru kondisi Pangandaran dari sumber terpercaya, maupun itu media massa ataupun akun resmi milik Disparbud Pangandaran.

Dia berharap, di akhir tahun tidak terjadi bencana alam dan juga tidak banyak berita hoax yang beredar.”Ya mudah-mudahan tidak terjadi bencana,” katanya.

Nana mengatakan, target pendapatan APBD murni tahun ini sebesar Rp 35 Miliar dan sekarang naik Rp 45 Miliar. Dimana, sektor pariwisata menjadi sumber utama.

“Jadi bupati menginginkan target Rp 45 Miliar, ada kenaikan dari APBD murni,” katanya.

Ia mengatakan, capaian PAD pada APBD murni 2025 sudah mencapai Rp 34 miliar. Sehingga menjadi alasan untuk menaikan target pendapatan di APBD perubahan.

“Target kita di Oktober bisa Rp 3 miliar, November Rp 3 Miliar, kemudian di Desember bisalah mendapat Rp 6 Miliar,” ucapnya.

Menurut dia, untuk mencapai itu semua, mereka mengandalkan event atau acara yang akan digelar sekitaran bulan Oktober dan November.”Sementara di bulan Desember liburan akhir tahun,” katanya.

Kegiatan event tersebut, kata Nana, penyelenggaranya ada dari komunitas, perusahaan dan lain-lain.”Kemudian akhir tahun ada liburan yang panjang,” tutupnya.

Target PAD Sektor Pariwisata Pangandaran