Alasan Sumur Bor Minyak Pertama di Indonesia Tak Lagi Beroperasi

Posted on

Sumur bor minyak pertama di Indonesia ternyata ada di Kabupaten Majalengka, tepatnya di Blok Sukamurni, Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja. Meski menyandang status bersejarah, sumur bor minyak ini ternyata hanya beroperasi selama setahun saja, dari 1871 hingga 1872.

Ketua Yayasan Galur Rumpaka Majalengka Baheula (Grumala) Nana Rohmana atau Naro mengatakan, sumur minyak tersebut pertama kali dibor oleh seorang pengusaha asal Belanda, Jan Reerink. Ia kala itu tergiur dengan adanya rembesan minyak di kawasan Maja yang sudah diketahui sejak awal 1800-an.

“Awalnya pengeboran pakai cara tradisional, pakai tenaga kerbau. Setelah itu Jan Reerink cari donatur, dan kemudian mendapat dana dari Amerika serta membawa alat-alat yang lebih modern (untuk pengeboran),” kata Naro kepada infoJabar.

Sayangnya, setelah setahun berjalan, eksplorasi itu harus berhenti. Menurut Naro, penyebab utamanya karena hasil minyak yang keluar tidak sesuai harapan.

“Produksi minyaknya kecil, nggak sebanding sama biaya yang dikeluarkan. Akhirnya Reerink kehabisan modal dan berhenti eksplorasi,” jelasnya.

Naro menyebutkan, saat itu pengeboran sudah dilakukan hingga kedalaman sekitar 250 meter. Namun untuk bisa mendapatkan minyak lebih banyak, pengeboran harus lebih dalam lagi. Di sisi lain, biaya untuk mengebor lebih dalam membutuhkan dana yang besar.

“Makanya dihentikan. Padahal dulu katanya ada sekitar 9 titik pengeboran di kawasan ini, tapi sekarang yang tersisa cuma satu titik karena tanah di sini sering longsor,” ujar Naro.

Meski begitu, sumur bor yang tersisa itu masih mengeluarkan bau menyengat khas minyak bumi. Bahkan sesekali masih terlihat rembesan minyak mentah dari dalam sumur.

Kini, sumur bor itu lebih dikenal sebagai situs sejarah. Hal ini pun diakui berbagai pihak termasuk kalangan ahli.

“Yang penting ini jadi tonggak sejarah eksplorasi minyak Indonesia, jauh sebelum di Langkat, Sumatera Utara,” pungkas Naro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *