Aksi TNI yang Buat Situ Bagendit Bersinar Lagi

Posted on

Situ Bagendit merupakan salah satu objek wisata buhun di Kabupaten Garut. Telah eksis sedari dulu, Situ Bagendit diharapkan ramai pengunjung kembali, usai dipercantik prajurit TNI.

Objek wisata yang berlokasi di Jalan KH. Hasan Arif, Kecamatan Banyuresmi, Garut itu, merupakan tempat wisata yang telah ada sejak lama. Bahkan, diyakini telah menarik perhatian wisatawan dari mancanegara, sejak tahun 1800-an.

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya koran jadul Belanda, yang mengulas tentang keindahan tempat wisata yang satu ini. Seperti halnya yang diterbitkan koran Bataviaasch Nieuwsblad, pada 4 Juni 1891.

“Danau Bagendit yang terletak di Distrik Tarogong Divisi Tjitjalengka, akhir-akhir ini telah menarik banyak pengunjung yang selalu kembali dengan suasana ceria, ketika mengunjungi danau itu. Terletak di dekat Garoet, ia juga menawarkan pemandangan indah,” katanya.

Secara harfiah, situ merupakan danau dalam Bahasa Sunda. Sementara nama Bagendit, konon kabarnya diambil dari cerita rakyat tentang sosok wanita pelit bernama Nyi Endit, yang kabarnya hidup di sana dulu.

Menurut legenda, Situ Bagendit tercipta karena Nyi Endit enggan berbagi kepada seorang kakek yang kemudian murka, dan menancapkan tongkat di tanah, hingga perkampungan warga setempat dibanjiri air dan menjadi danau.

Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, Situ Bagendit adalah tempat wisata yang memesona. Hamparan danau dengan panorama ‘hijau’ di sekelilingnya sangat memanjakan mata. Ditambah pemandangan Gunung Guntur di sebelah Barat, yang membuat siapapun terhipnotis kala berkunjung ke sana.

Setelah lama eksis, Situ Bagendit kemudian diremajakan oleh pemerintah, pada tahun 2022 lalu. Situ Bagendit kemudian terbagi ke dalam tiga area berbeda, dengan keunggulannya di masing-masing area.

Pemerintah juga menambahkan sejumlah ornamen baru. Mulai dari dome, amphitheatre, hingga dermaga yang menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata seluas 124 hektare tersebut.

Namun sayangnya, usai diremajakan itu, keramaian di Situ Bagendit tampaknya tidak berlangsung lama. Sebab, saat ini, Situ Bagendit sepi lagi, seolah kalah saing dengan tempat wisata lain yang ada di Garut macam Darajat, hingga Gunung Papandayan.

Ada beragam hal yang diduga kuat menjadi biang kerok sepinya Situ Bagendit ini. Mulai dari wahana yang dianggap itu-itu saja, hingga danau yang tidak terlihat indah gegara dipenuhi gulma atau tanaman liar.

Permasalahan-permasalahan tersebut, dikeluhkan tak hanya oleh wisatawan. Para pedagang yang berjualan di sana juga, mengaku butuh bantuan, karena dengan adanya permasalahan tersebut, mereka menjadi sepi pembeli efek sepinya wisatawan.

“Biasanya bawa bahan segini habis satu hari. Bahkan bisa nambah lagi. Kalau sekarang, segini paling habis 3-4 hari. Sedangkan buah-buahan kan ada yang cepat busuk. Jadi ya kondisinya sepi, lesu,” kata Jajang (56) pedagang rujak ulek saat berbincang dengan infoJabar beberapa waktu lalu sembari menunjuk kotak berisi buah-buahan yang terlihat masih full.

Terkait permasalahan gulma yang menutupi Situ Bagendit ini, TNI Angkatan Darat turun tangan. Dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Maruli Simanjuntak, TNI mengajak seluruh komponen masyarakat melakukan aksi bersih-bersih Situ Bagendit.

Kegiatan tersebut dilakukan secara berkesinambungan, dimulai pada hari Kamis, (17/7) lalu. Dalam keterangan tertulis yang diterima infoJabar, Jenderal Maruli menuturkan aksi tersebut bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan upaya strategis yang digagasnya sebagai bentuk kepedulian TNI AD terhadap kelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat.

“Situ Bagendit merupakan aset wisata dan sumber air penting bagi masyarakat Garut. Oleh karena itu, TNI AD hadir membantu pemerintah daerah dalam membersihkan gulma secara masif,” ungkap Kasad.

Selain mengerahkan ratusan personelnya, TNI AD juga mengerahkan sebanyak 8 unit ponton dan 4 unit conveyor untuk membersihkan Situ Bagendit. Dikatakan Kasad, Ponton dan Conveyor merupakan hasil inovasi prajurit TNI AD.

Teknologi Ponton dan Conveyor merupakan hasil inovasi Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) yang dirancang khusus untuk mendukung pembersihan danau dan sungai.

Pengerahan alat ini akan berlangsung selama empat bulan ke depan, dengan melibatkan ratusan prajurit TNI AD dari Korem 062/Tarumanagara, Kodim 0611/Garut serta Pemkab Garut.

Selain ampuh dalam membersihkan gulma, TNI AD juga merancang sistem distribusi air bersih untuk masyarakat dan lahan pertanian melalui pompa hidram dan pipanisasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekeringan di musim kemarau, serta meningkatkan produktivitas pertanian rakyat.

Ponton dikerahkan sebagai armada kerja terapung sekaligus penampung gulma dan sarana mobilisasi tim di atas air. Sedangkan conveyor berfungsi mengangkat gulma dari permukaan danau ke darat, mempercepat proses pembersihan yang sulit dilakukan secara manual.

infoJabar pada Senin, (28/7/2025) pagi tadi berkunjung ke Situ Bagendit. Dimana, berdasarkan pantauan infoJabar di lokasi, saat ini gulma yang menutupi danau mulai bersih. Informasi yang dihimpun, dari sekitar 56 hektare danau yang tertutupi gulma, 50 persen di antaranya sudah berhasil dibersihkan hanya dalam waktu sekitar satu minggu.

Di momen ini, infoJabar berjumpa kembali dengan Jajang, pedagang rujak ulek yang tempo hari diwawancarai. Ayah 2 anak tersebut berharap agar penampilan Situ Bagendit yang kini dipercantik lagi, bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke sana.

“Mudah-mudahan wisatawan jadi ramai lagi. Kalau ramai, dagangan saya dan pedagang lain juga laris manis. Pokoknya sangat berterima kasih kepada TNI,” ungkap Jajang.

TNI Turun Tangan

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *