info-info menegangkan mewarnai operasi penyelamatan di Sungai Cidadap, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Rabu (17/12/2025).
Di tengah gemuruh arus sungai yang cokelat pekat, perhatian tertuju pada sosok pria paruh baya yang nekat menyeberang dengan berjalan kaki, tepat setelah perahu karet petugas menepi.
Pria tersebut adalah Abah Endang (65). Mengenakan kaos biru muda bergambar pasangan Prabowo-Gibran, ia tampak berjibaku melawan derasnya debit air yang mencapai sepinggang orang dewasa.
Momen dramatis terekam kamera infoJabar saat tubuh rentanya terhuyung dihantam arus liar. Melihat hal itu, sejumlah anggota Basarnas dan relawan di tepian sungai tampak panik.
Wajah-wajah tegang para penyelamat terlihat jelas. Dengan sigap, beberapa personel berrompi oranye dan helm safety langsung terjun ke bibir air, berusaha keras menggapai tangan dan menahan tubuh Abah Endang agar tidak terseret arus ganas.
Mereka memegangi tali pengaman (safety line) dengan sekuat tenaga, memastikan pria itu bisa mendarat dengan selamat di tebing sungai yang licin.
Namun, kontras dengan kepanikan petugas yang berusaha menyelamatkannya, Abah Endang justru terlihat tenang. Sesampainya di daratan, sambil mengatur napas, ia mengungkap alasan nekatnya menyeberang di urutan paling belakang sebuah tas yang tertinggal.
“Tadi (saya) belakangan nyebrangnya, ada yang tertinggal. Punya Pak Hendrik, tasnya ketinggalan,” ucap Abah Endang polos.
Rupanya, ia rela bertaruh nyawa kembali ke seberang dan menembus arus semata-mata demi mengantarkan tas milik rekannya yang tertinggal saat evakuasi utama berlangsung.
Meski baru saja membuat jantung tim SAR berdegup kencang karena nyaris terseret arus, Abah Endang yang basah kuyup dengan kaos Prabowo-Gibran-nya itu menanggapi santai.
“Enggak (takut hanyut), sudah biasa. Biasa, biasa,” ujarnya sambil tersenyum.
Bahkan, aksi nekatnya belum berakhir. Abah Endang mengaku berencana akan kembali menyeberangi sungai tersebut menuju kampung yang terisolir.
Ia memegang amanah untuk menjaga hewan ternak milik warga yang sudah mengungsi.
“Rencana mau nyeberang lagi. Ada kambing orang titip sama Uwa di sini (seberang sungai), mau dijaga,” ujarnya.
Abah Endang mengaku sudah puluhan tahun tinggal di Kampung Cisarua, ia sudah hapal benar bagaimana arus Sungai Cidadap. “Memang besar (arusnya) tapi yakin saja karena ada yang tidak dalam. Nanti juga tapakan kaki nyangkut di saja, sudah biasa (nyebrang),” pungkasnya lirih.
Sebelumnya diberitakan, Tim SAR gabungan mengevakuasi puluhan warga Kampung Cisarua setelah jembatan akses utama putus diterjang banjir. Kondisi tanah yang labil dan rumah-rumah yang mulai menggantung di bibir sungai memaksa warga untuk segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman.







