Akses Jalan Provinsi Sukabumi-Sagaranten di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, tertutup material longsor pada Minggu (28/12/2025). Meski demikian, arus lalu lintas masih dibuka secara terbatas dengan sistem buka tutup karena belum adanya jalur alternatif terdekat.
Peristiwa longsor itu tepatnya terjadi di Kampung Liunggunung RT 02 RW 04, Desa Kertaangsana, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak sekitar pukul 13.00 WIB. Tebing di sisi jalan runtuh dan menutup badan jalan dengan material tanah dan lumpur setebal sekitar 0,5 meter sepanjang kurang lebih 50 meter.
Pantauan infoJabar hingga Minggu malam, kondisi jalan masih licin dan berlumpur. Kendaraan roda dua dan roda empat hanya bisa melintas secara bergantian melalui satu sisi jalan yang tersisa. Petugas pun mengevakuasi material longsor secara manual sambil menunggu bantuan alat berat.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nyalindung BPBD Kabupaten Sukabumi, Ahmad mengatakan, saat ini akses jalan masih diberlakukan sistem buka tutup sambil menunggu penanganan lebih lanjut. Petugas di lapangan mengarahkan pengemudi agar tidak terjadi penumpulan.
“Untuk sementara roda dua bisa lewat dengan sistem buka tutup, begitu juga roda empat dipaksakan karena baru sebelah jalan yang bisa dilalui. Kami masih menunggu alat berat untuk membersihkan material longsoran,” kata Ahmad kepada infoJabar.
Menurutnya, proses pembersihan masih dilakukan secara manual oleh petugas gabungan bersama warga. Upaya tersebut belum bisa maksimal lantaran hujan masih turun dan dikhawatirkan memicu longsor susulan.
Warga sekitar lokasi, Ari Sepiani (22), menyebut kondisi jalan belum aman untuk dilalui secara normal. Intensitas hujan yang masih terjadi membuat pengguna jalan diminta ekstra waspada.
“Sampai sekarang jalan masih belum bisa dilewati motor atau mobil dengan normal. Hujannya juga masih turun dengan intensitas sedang,” ujarnya.
Ia menambahkan, penutupan jalan provinsi ini memaksa pengendara yang hendak menuju Purabaya atau Sagaranten untuk memutar cukup jauh.
“Kalau mau ke arah Purabaya atau Sagaranten nggak ada jalur alternatif terdekat, paling lewat Cikembar-Bojonglopang,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Nyalindung Antono menyebut tertutupnya jalan provinsi tersebut berdampak langsung pada aktivitas masyarakat.
“Jalan ini merupakan jalur utama penghubung antarwilayah. Dengan tertutupnya akses akibat longsor, mobilitas masyarakat menjadi terganggu, termasuk distribusi logistik dan aktivitas ekonomi warga,” ujarnya.
Selain longsor di Desa Kertaangsana, bencana juga terjadi di Desa Sukamaju. Jembatan Cidage yang menghubungkan Desa Sukamaju dan Desa Wangunreja di Kampung Cirentet dilaporkan terputus akibat derasnya aliran air hujan, sehingga akses transportasi warga di kedua desa lumpuh total.
Hingga Minggu malam, petugas gabungan masih berjaga di lokasi sambil menunggu kedatangan alat berat untuk membersihkan material longsor dan memulihkan akses Jalan Provinsi Sukabumi-Sagaranten.







