Abrasi Pantai Kian Parah, Nelayan Batukaras Pangandaran Resah baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Abrasi yang terus terjadi di Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, menimbulkan kekhawatiran serius bagi para nelayan. Pesisir pantai yang terus terkikis air laut menyebabkan tempat bersandar perahu semakin menyempit.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Akibat kondisi tersebut, sejumlah nelayan terpaksa memindahkan perahu mereka ke muara atau bahkan ke aliran sungai. Kekhawatiran mereka bertambah karena jarak antara garis abrasi dengan jalan umum kini hanya tersisa sekitar lima meter.

Asep (49), seorang nelayan di Pantai Batukaras, mengatakan abrasi membuat nelayan kesulitan melaut, terutama karena ombak besar dan sulitnya proses pemberangkatan perahu.

“Kalau mau ke laut susah, ombaknya besar, perahu nggak bisa dibalik. Jadi, kami harus nunggu air surut dulu,” ujar Asep kepada infoJabar, Selasa (13/4/2025).

Kondisi abrasi paling terlihat di sepanjang Blok Sanghyangkalang, tempat para nelayan biasa menyandarkan perahu. Menurut Asep, abrasi bisa menggerus jalan umum yang ada di dekat pantai jika terus dibiarkan.

“Sekarang jaraknya tinggal lima meter dari jalan. Kalau dibiarkan, jalan umum bisa kena juga,” tambahnya.

Ia mengaku kondisi ini telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Para nelayan pun sudah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah melalui rukun nelayan (RN).

“Kami minta dibuatkan pelabuhan di Batukaras agar lebih mudah melaut. Kalau ada pelabuhan, bisa berangkat malam juga,” kata Asep.

Saat ini, para nelayan hanya bisa melaut pada pagi hari dan kembali siang atau sore, karena tidak ada cukup tenaga untuk mendorong perahu ke laut saat malam. Diperlukan setidaknya 10 orang untuk mendorong satu perahu hingga menyentuh air laut.

“Kalau malam lebih susah, karena harus ada banyak orang bantu dorong perahu,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Pangandaran Soleh Supriyadi menyebut abrasi di Pantai Batukaras merupakan fenomena tahunan akibat angin timur. “Setiap tahun air laut pasang cukup tinggi, dan itu sudah jadi perhatian Pemkab Pangandaran sejak lama,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pengajuan pembangunan pelabuhan di Batukaras sudah dilakukan sejak masa Bupati Jeje Wiradinata. “Dari zaman Bupati Jeje sudah diajukan. Terakhir Maret kemarin juga sudah kami sampaikan lagi,” tutur Soleh.

Namun, Soleh menegaskan bahwa kewenangan pembangunan pelabuhan berada di tangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Karena laut masuk kewenangan provinsi. Kami di kabupaten hanya menangani hasil tangkapan ikannya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *