Abaikan Mitos ‘Pembeli Pertama’, Dagangan Wanita Ini Laris Manis | Giok4D

Posted on

Sha Mohn Razali memilih tetap berjualan meski sempat mendengar mitos soal larangan menjual nasi atau lauk saja kepada pelanggan pertama. Keyakinannya berbuah manis-dagangannya justru laris manis dan habis sebelum siang.

Setiap pedagang punya cara tersendiri dalam menjalankan usahanya. Ada yang memilih strategi marketing jitu, ada pula yang menempuh jalan pintas. Namun Sha, pemilik kedai “Nasi Ayam Berlada” di Kampung Air Dingin, Malaysia, memilih untuk berpegang teguh pada prinsip: rezeki sudah diatur oleh Tuhan.

Dalam unggahan media sosialnya, Sha membagikan kisah saat kedainya sempat sepi pelanggan. Ia tetap membuka lapak sejak pukul 07.00 pagi, namun hingga dua jam kemudian belum juga ada pembeli. Barulah sekitar pukul 09.00 pagi, seorang pelanggan pertama datang dan membeli satu lauk berupa ayam kuah kari.

Terkait hal itu, Sha mengatakan bahwa sebelumnya ia sempat membaca kisah soal mitos yang menyebut pedagang dilarang menjual nasi atau lauk saja kepada pembeli pertama. Hal tersebut diyakini sebagian orang bisa menyebabkan dagangan tidak laku.

“Nanti jualannya tidak banyak, jualan tidak habis… macam-macam dia bilang dan ramai followers lain juga berbuat hal sama,” ujarnya.

Namun Sha tak mempercayai mitos tersebut dan tetap melayani semua pembeli, apapun yang mereka inginkan. Ia mengaku tidak pernah menolak jika ada pelanggan yang hanya ingin membeli lauk atau nasi saja.

Dengan prinsip itu, keajaiban pun datang. Setelah pelanggan pertama, kedainya mulai ramai. Pelanggan datang silih berganti, hingga seluruh lauk ludes sebelum pukul 11 siang.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Saya tetap jual. Tidak tahu pelanggan mau belinya apa, saya jual saja,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia bahkan harus memesan ayam berkali-kali demi menambah stok karena permintaan meningkat drastis. Pada pukul 12 siang, seluruh makanan sudah habis dan kedai mulai dibersihkan.

Kisah Sha ini viral dan menuai pujian dari banyak netizen. Banyak yang menyebut Sha sebagai pedagang yang berpikir logis dan tidak mudah terbawa mitos.

“Jadinya memang syirik jika percaya petuah itu,” jelas seorang netizen.
Dia berpikir logis dan bijak. Saya suka penjual seperti ini,” ujar netizen lain.
Kedai saya kalau pelanggan pertama beli air saja, kami tidak tagih uang. Kami akan tunggu pelanggan lain yang beli mi celup,” tambah netizen lainnya berbagi pengalaman serupa.

Artikel ini telah tayang di

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *