Abah Masri, Perajin Wayang Golek yang Tetap Bertahan di Tengah Banjirnya Mainan Modern

Posted on

Abah Masri (65), salah satu perajin wayang golek yang masih bertahan di tengah banjirnya mainan modern. Ia terus memproduksi kerajinan berbahan kayu itu, di galerinya bernama ‘Diamond Art’ yang ia bangun di rumahnya di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Setiap hari, ia terus memproduksi wayang golek dengan empat jenis, seperti wayang golek ukuran normal yang biasa digunakan untuk pentas seni wayang golek, wayang golek ukuran kecil, wayang golek dalam bentuk gantungan kunci dan wayang golek dalam bentuk pulpen.

“Ada empat macam kerajinan saya produksi saat ini, wayang golek yang besar, ukuran sedang, gantungan kunci dan pen wayang,” ujar Masri sambil memperlihatkan proses produksinya di galeri miliknya, Rabu (30/04/2025).

Abah Masri bercerita, menggeluti kerajinan wayang ini sejak tahun 1988 dan sampai saat ini masih bertahan memproduksi wayang golek. Meski di tengah beragam tantangan zaman, mulai dari mainan modern hingga mainan digital ia tetap tak patah arang terus berjuang melestarikan kerajinan tempo dulu.

“Ya Alhamdulillah terus bertahan, sekarang ada namanya bantuan untuk UMKM baik bantuan dana maupun bantuan pemasaran jadi lebih membantu para perajin dan pelaku UMKM,” katanya.

Setiap hari, ia mampu memproduksi wayang golek bentuk pulpen dengan jumlah yang banyak. Sedangkan untuk produksi wayang golek besar hanya dua atau tiga pasang wayang.

“Sebulan bisa memproduksi 2.500 wayang pulpen, kalo wayang besar paling hanya dua, tapi kalau ada orderan bisa menyesuaikan, dan sekarang dibantu anak istri untuk aksesoris wayangnya,” ungkap Masri.

Selain pemasangan di galerinya, ia terus mengirim hasil karyanya ke sejumlah provinsi dan kota. Mulai dari Yogyakarta, Banten, Jakarta dan Jawa Barat

“Ke Yogya, Tangerang, Blok M, Monas Museum, masih ngirim ke lokasi itu,” Pungkasnya.

Sementara Kepala Desa Sukajaya, Nirwan Hermawan menyebutkan, ia bekerjasama dengan para pelaku kreatif dan BUMDes, terus membangkitkan semangat para perajin maupun para pelaku UMKM. Selain memberikan bantuan dana juga memberikan ruang untuk pemasarannya.

“Saya apresiasi ke Direktur BUMDES untuk mengelola dan membangkitkan yang dulunya mati sekarang bangkit lagi khusus kerajinan ukir wayang golek, untuk masalah permodalan saya akan kucuran dan saya akan musyawarah di BUMDES untuk menggelontorkan anggaran kepada UMKM, tapi kita garis bawahi kita bantu UMKM tang sedang berjalan bukan musiman dan regenerasi Insyaallah kita terus sosialisasi ke pemuda pemudi untuk kembangkan dan usaha UMKM,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *