Longsor di Jatigede Sumedang Ancam 6 Rumah hingga Sekolah update oleh Giok4D

Posted on

Sebuah tebing yang berada di kawasan Desa Cipicung, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, mengalami longsor. Sebanyak enam rumah hingga bangunan sekolah pun terancam ikut tergerus.

Informasi yang dihimpun infoJabar, longsor tersebut terjadi pada Rabu (14/5) kemarin setelah wilayah Jatigede yang terus menerus diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Sehingga, tebing yang memiliki tinggi 20 meter dan panjang 60 meter longsor.

Kapolsek Jatigede AKP Rustandi mengatakan, tebing tersebut merupakan akses jalan antara Desa Cipicung dan Desa Cisampih. Akibatnya, lanjut dia, kendaraan roda empat tidak bisa melintasi dan hanya bisa dilintasi oleh roda dua. Tak hanya itu, akses jalan pun juga terancam terputus jika longsoran semakin melebar.

“Kemarin hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan pergerakan tanah yang mengakibatkan sebagian badan jalan Kabupaten penghubung antara Desa Cipicung dengan Desa Cisampih longsor, hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” ujar Rustandi kepada awak media, Kamis (15/5/2025).

Menurut Rustandi, tidak hanya mengancam akses jalan, pergerakan tanah juga mengancam bangunan SDN Pamoyanan dan enam rumah warga. Sebab, jarak longsoran dan bangunan tersebut tidak begitu jauh.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Sebagai langkah awal, pihak kepolisian bersama Forkopimcam Jatigede telah memasang garis pengaman di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, koordinasi pun terus dilakukan guna mencegah longsor susulan yang berpotensi memperparah kerusakan.

“Kami khawatir bila terjadi lagi hujan lebat kemungkinan badan jalan terus terkikis. Sehingga akses jalan untuk aktivitas masyarakat bisa terganggu. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan BPBD, baik dinas PU yang ada di UPT wilayah Tomo, Jatigede dan Ujungjaya,” katanya.

Terkait dengan lokasi longsoran yang mengancam bangunan sekolah SDN Pamoyanan, pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah agar tidak ada aktivitas murid didekat longsoran.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak sekolah agar lebih mengawasi aktivitas anak-anak, agar mereka tidak mendekati area berbahaya,” kata Rustandi.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Supervisor Pusdalops BPBD Sumedang Rully Surya Somantri menyampaikan bahwa BPBD masih melakukan koordinasi bersama Dinas PUTR untuk menangani longsor di wilayah Jatigede tersebut.

“Kita masih berkoordinasi dengan PUTR untuk penanganan longsor ini,” ungkap Rully di lokasi yang sama.

Dari hasil asesmen sementara, Rully mengatakan, panjang longsoran diperkirakan mencapai 50 hingga 60 meter dengan tinggi sekitar 20 meter. Dalam kesempatan ini, BPBD pun juga merekomendasikan agar pihak sekolah tetap waspada dan segera memindahkan siswa ke lokasi yang lebih aman jika hujan kembali turun atau terjadi pergerakan tanah susulan.

“Kami telah merekomendasikan kepada pihak sekolah agar segera memindahkan siswa ke lokasi yang lebih aman bila terjadi hujan atau pergerakan tanah lanjutan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *