6 Fakta Amunisi Kedaluwarsa Meledak hingga Tewaskan 13 Orang di Garut

Posted on

Ledakan amunisi tidak layak pakai atau bahan peledak kedaluwarsa yang terjadi di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat tewaskan 13. Korban merupakan 9 warga sipil dan 4 anggota TNI AD.

Berikut 6 fakta dalam kejadian ini:

Ledakan amunisi tidak layak pakai di Garut, tewaskan 13 orang. Korban tewas berasal dari anggota TNI dan warga sekitar.

“Kejadian tersebut telah mengakibatkan 13 korban meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan.

Sementara munisi bekas ini berasal dari Gudang Pusat Munisi III (Gupusmu III) Peralatan TNI AD Jakarta.

“Telah terjadi Kecelakaan Disposal (pemusnahan amunisi tidak layak pakai) dari Gupusmu III Jakarta,” kata Hendra.

Jenazah korban meninggal akibat ledakan tersebut kemudian dibawa ke RSUD Pameungpeuk. Kasi SIMRS dan Rekam Medis RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani Dahyani menyebut, ada 13 korban meninggal dunia akibat ledakan tersebut.

Dari 13 korban tersebut, Yani menyebut, 4 korban meninggal merupakan anggota TNI AD dan 9 lainnya merupakan warga sipil.

Menurutnya, proses evakuasi jenazah masih terus dilakukan di lokasi kejadian. Yani menuturkan, ada beberapa korban yang meninggal dengan kondisi mengenaskan. Sementara pihak keluarga korban, mulai berdatangan ke rumah sakit.

“Penanganan ini lagi kan masih ada di TKP. Keluarga korban masih menunggu,” ujarnya.

Dilansir dari infocom, Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan kronologi peristiwa ledakan amunisi tak layak pakai. Insiden ini terjadi saat proses pemusnahan amunisi oleh jajaran Gupusmu III Peralatan TNI AD.

Menurut Wahyu, sebelum pelaksanaan, telah dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh personel dan lokasi peledakan guna memastikan keamanan prosedur.

“Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakkan, dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman,” kata Wahyu dalam keterangan resminya kepada wartawan.

Peledakan pertama dilakukan di dua lubang sumur yang telah dipersiapkan. Proses ini berlangsung sesuai prosedur dan dinyatakan aman.

“Selanjutnya, penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan. Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melakukan pengamanan dan setelah dinyatakan aman, kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh munisi akhir tersebut untuk dihancurkan. Dan peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman,” jelasnya.

Setelah proses tersebut, tim bersiap untuk menghancurkan detonator sisa di lubang terpisah. Namun, saat proses penyusunan detonator berlangsung, terjadi ledakan mendadak.

“Sedangkan di luar dua sumur ini disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya. Termasuk sisa detonator yang ada,” ujarnya.

“Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia,” lanjut Brigjen Wahyu.

1. 13 Orang Tewas

2. Munisi Berasal Dari Gupusmu III Peralatan TNI AD

3. Kondisi Korban Tewas

4. Kronologi Kejadian

5. Sesuai Prosedur

6. Terjadi Ledakan Mendadak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *