Proyek Teras Cihampelas belakangan sedang menarik jadi perhatian. Nasib area pedestrian melayang atau skywalk ikonik di Kota Bandung yang diresmikan pada 2017 itu kini sedang di ujung tanduk lantaran dinyatakan layak untuk dibongkar.
Teras Cihampelas sendiri memang memantik perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi setelah menjabat. Ia saat itu terang-terangan meminta proyek itu supaya dibongkar karena telah mengganggu masalah estetika kota.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat itu langsung merespons usulan ini. Setelah sempat muncul opsi untuk dibongkar, Farhan lantas memilih jalan pembenahan di Teras Cihampelas.
Uji beban atau loading test pun kemudian dilaksanakan. Langkah itu diperlukan untuk mengetahui sejauh mana ketahanan bangunan yang pada saat itu diresmikan oleh Wali Kota Bandung era Ridwan Kamil.
Namun kemudian, hasilnya ternyata jauh dari harapan. Farhan kini justru menyatakan bahwa Teras Cihampelas layak untuk dibongkar karena tidak mengantongi perizinan yang memadai.
“Teras Cihampelas memang berdasarkan kajian sudah menghadapi permasalahan perizinan, tidak punya PBI, tidak punya SLF. Sehingga kami memang harus, kalau peraturan kan kalau enggak ada PBI harus dibongkar, ya,” kata Farhan, Senin (22/12/2025).
Salah satu pertimbangannya adalah tahap uji beban. Namun hasil uji beban itu menyatakan bahwa area, terutama di segmen 2 Teras Cihampelas jauh dari kata optimal.
“Masalahnya kan sudah ditemukan juga secara teknis memang ada beberapa bagian, terutama di bagian yang segmen 2, loading test-nya nggak optimal. Nanti akan diumumkan (hasil loading test Teras Cihampelas),” ungkapnya.
Oleh karena itu, Farhan menyatakan bahwa Teras Cihampelas sudah layak dibongkar. Pemkot Bandung katanya enggan mengambil risiko jika kemudian terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
“Jadi kalau saya kan patokannya gini, yang namanya fasilitas publik itu kemampuannya harus 110 persen di atas kapasitasnya. Nah ini kemampuan teknisnya di bawah kapasitas, jadi itu berbahaya, enggak boleh dibiarkan, kita enggak mau ambil risiko. Tiga hal itu yah, PBG, SLF sama loading test,” tuturnya.
Meski sudah layak dibongkar, Farhan mengaku Pemkot Bandung perlu mematangkan kajian soal rencana itu. Sebab menurutnya, Teras Cihampelas selama ini sudah ditetapkan menjadi aset daerah.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Pertanyaannya adalah apakah bisa langsung dibongkar sehingga menghilangkan barang milik daerah, nah itu ada pertimbangan lagi pertimbangan teknis sama pertimbangan legal. Nah ini yang jadi kajian berikutnya secara teknis sejauh apa kita bisa melakukan pembongkaran secara legal, sejauh apa kita bisa mengubah dari barang atau aset daerah tersebut,” katanya.
“(Gubernur minta dibongkar?) Yang paling penting kan saya mengiyakan dulu, saya setuju dengan beliau harus dibongkar. Cuman menjadi tugas kami di lapangan untuk memastikan pembongkaran ini tidak melanggar peraturan,” pungkasnya.
Kajian Perlu Dimatangkan
Meski sudah layak dibongkar, Farhan mengaku Pemkot Bandung perlu mematangkan kajian soal rencana itu. Sebab menurutnya, Teras Cihampelas selama ini sudah ditetapkan menjadi aset daerah.
“Pertanyaannya adalah apakah bisa langsung dibongkar sehingga menghilangkan barang milik daerah, nah itu ada pertimbangan lagi pertimbangan teknis sama pertimbangan legal. Nah ini yang jadi kajian berikutnya secara teknis sejauh apa kita bisa melakukan pembongkaran secara legal, sejauh apa kita bisa mengubah dari barang atau aset daerah tersebut,” katanya.
“(Gubernur minta dibongkar?) Yang paling penting kan saya mengiyakan dulu, saya setuju dengan beliau harus dibongkar. Cuman menjadi tugas kami di lapangan untuk memastikan pembongkaran ini tidak melanggar peraturan,” pungkasnya.
