Serangan menargetkan sebuah stasiun metro utama di Taipei, Taiwan, pada Jumat (19/12/2025) waktu setempat. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Taipei memastikan empat orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk pelaku. Lima orang lainnya mengalami luka-luka.
Dilansir AFP, penyerang diduga menggunakan bom asap dan melakukan penusukan di area stasiun. Pelaku diketahui seorang pria berusia 27 tahun.
Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai menyatakan tersangka sempat jatuh dari sebuah gedung dan mengalami serangan jantung. Motif serangan belum diketahui secara pasti. Namun, Cho menegaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan secara sengaja.
Cho menjelaskan bahwa tersangka mengenakan masker saat melancarkan aksinya. Ia melemparkan sejumlah bahan peledak ke area stasiun.
“Tersangka mengenakan masker dan melemparkan lima atau enam bom bensin atau granat asap di stasiun metro utama Taipei,” kata Cho dalam pernyataannya.
Sebagai respons atas serangan tersebut, pihak berwenang meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah Taiwan. Pemerintah menempatkan sejumlah lokasi vital dalam status kewaspadaan tinggi.
“Saat ini, semua lokasi penting, termasuk stasiun kereta api, jalan raya, stasiun kereta bawah tanah, dan bandara berada dalam tingkat kewaspadaan dan pengawasan yang tinggi,” ujar Cho.
Wali Kota Taipei Chiang Wan-an mengatakan tersangka diduga melompat dari sebuah gedung untuk menghindari penangkapan. Pelaku sebelumnya dicari aparat karena menghindari kewajiban wajib militer.
“Kami memahami bahwa tersangka bunuh diri dengan melompat dari sebuah gedung untuk menghindari penangkapan, dan telah dipastikan meninggal,” kata Chiang.
Chiang juga mengungkapkan bahwa salah satu korban tewas merupakan warga yang berusaha menghentikan serangan di stasiun metro. Ia menyampaikan belasungkawa atas peristiwa tersebut.
“Sayangnya, dia diserang dan meninggal dunia. Kami semua sangat berduka,” ujarnya.
Seorang saksi mata di Stasiun Utama Taipei mengatakan kepada jaringan lokal EBC News bahwa ia melihat seorang pria berupaya melumpuhkan pelaku. Menurut saksi, penyerang mengenakan perlengkapan pelindung.
“Saya melihat seorang pria bergegas dan mencoba menundukkan penyerang, yang mengenakan masker gas dan rompi anti peluru,” kata saksi tersebut.
Saksi yang enggan disebutkan namanya itu sempat mengira kejadian tersebut sebagai latihan keamanan.
“Awalnya saya pikir itu latihan, lalu saya melihat seseorang memegang pisau dan melempar granat asap,” katanya.
Artikel ini telah tayang di .







