Suasana di ruang kerja Ketua DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil, siang itu terasa lebih hangat dari biasanya. Sekelompok tamu datang bukan membawa urusan politik atau proposal proyek, melainkan niat sederhana, yaitu memperkenalkan diri dan menjalin silaturahmi.
Mereka adalah pengurus Perantau Minang Badunsanak (Permak) Kota Bogor, sebuah organisasi yang baru berumur hampir satu tahun, tetapi sudah menata mimpi besar untuk warganya di tanah rantau.

Pembina Permak, sekaligus Danramil Bogor Utara, Kapten Andika Fitriadi, memulai percakapan dengan cerita tentang alasan organisasi itu berdiri. Baginya, para perantau Minang di Bogor membutuhkan rumah bersama, ruang untuk saling menguatkan, sekaligus tempat menyalurkan kepedulian.
“Organisasi dibentuk agar orang Minang di Kota Bogor bisa kompak,” ujar Adityawarman, Rabu (3/12/2025).
Namun, Permak tidak ingin berhenti sebagai wadah internal etnis. Andika menegaskan bahwa kegiatan mereka terbuka untuk siapa saja. Salah satu program yang rutin dilakukan adalah Jumat Berkah, pembagian nasi bungkus di sekitar Pasar Anyar setiap pekan.
Dari kegiatan sederhana ini, mereka ingin menunjukkan makna pepatah lama yang tetap relevan: di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. “Kami siap dan bertekad memberikan kontribusi positif untuk Kota Bogor,” kata Andika.
Permak juga aktif menggelar ramah tamah dan santunan bagi anak yatim, sebuah tradisi kepedulian yang ingin mereka rawat di kota hujan. Adityawarman menyambut semua inisiatif itu dengan tangan terbuka.
Baginya, energi komunitas seperti Permak adalah kekuatan penting dalam membangun kota. “Semoga berbagai kegiatan Permak berjalan lancar dan semakin besar manfaatnya bagi masyarakat Kota Bogor,” ujarnya menutup pertemuan.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.






