Seorang YouTuber di Amerika Serikat Andrew Feinstein bereksperimen dengan tak menggunakan ponselnya selama 30 hari untuk mengetahui perubahan kesehatan mental dan kemampuan fokusnya.
Smartphone atau ponsel menyimpan ingatan penggunanya, menghubungkan secara instan dengan siapa pun di seluruh dunia, dan menawarkan sumber informasi serta hiburan yang tampaknya tidak terbatas.
Penelitian telah lama mengaitkan penggunaan ponsel yang berlebihan dengan kecemasan, masalah tidur, dan berkurangnya rentang perhatian. Dampaknya juga sangat berkaitan dengan emosional serta kesehatan mental.
Dikutip dari LAbible, ketika pemindaian pertama sebelum eksperimen itu dimulai, dokter menemukan aktivitas otak Andrew berada di kategori terburuk untuk kemampuan mempertahankan fokus.
Area otaknya juga menunjukkan pola aktivitas berlebih atau kurang, yang ditandai dengan warna biru dan kuning, pada bagian yang terkait kecemasan sosial, gangguan tidur, dan depresi. Kondisi ini disebut dapat memburuk pada orang yang terlalu sering memakai ponsel.
Setelah sebulan tanpa ponsel, hasil pemeriksaan Andrew berubah drastis. Selama proses itu, ia mengalami banyak tantangan seperti kecemasan, kesulitan perjalanan tanpa navigasi, hingga repotnya mengurus tiket.
Dokter menyebut peningkatannya sebagai salah satu yang terbaik yang pernah dilihatnya. Andrew memperoleh skor lebih tinggi pada tes fokus, perhatian berkelanjutan, dan kontrol impuls.
Eksperimen ini kembali mendorong diskusi soal kecanduan ponsel yang makin marak. Banyak ahli menyebut penggunaan ponsel berlebihan dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi dan kesehatan mental.
Artikel ini telah tayang di







