Pemuda di KBB Ngamuk Aniaya Ortu-Paman gegara Tak Diberi Uang

Posted on

AS (29), seorang pria yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan menganiaya kedua orangtua serta pamannya sendiri. Insiden berdarah itu terjadi di Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Tiga korban mengalami luka setelah dianiaya pelaku menggunakan linggis serta cangkul. Akibatnya ketiga korban mengalami luka cukup parah gegara penganiayaan yang terjadi pada Rabu (19/11/2025) sore.

Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan mengatakan, saat ini AS sudah diamankan dan langsung dibawa ke RSJ Cisarua untuk menjalani penanganan setelah aksi penganiayaan yang dilakukannya.

“Betul kejadiannya kemarin, dugaan penganiayaan terhadap tiga orang. Terduga pelaku yang masih merupakan anak dan saudara korban, sudah diamankan dan sedang dirawat di RSJ Cisarua,” kata Kusmawan saat dikonfirmasi, Kamis (20/11/2025).

Peristiwa penganiayaan tersebut berawal saat pelaku meminta uang terhadap ibunya. Namun korban tidak memberikan uang yang diminta pelaku. Kemudian korban bersama suaminya lanjut menasehati pelaku.

“Jadi uang yang diminta tidak diberikan oleh korban, mereka lalu menasehati pelaku. Cuma saat itu pelaku diam saja karena takut pada ayahnya,” kata Kusmawan.

Suami korban yang juga ayah pelaku kemudian pergi ke sebuah vila yang tak jauh dari rumah mereka. Saat itulah pelaku seketika menganiaya ibunya menggunakan linggis dan cangkul.

“Korban dipukul di bagian kepalanya. Kemudian alat yang digunakan memukul korban mengenai kaca rumah sampai pecah, setelah itu datang suaminya, kemudian ikut dianiaya juga oleh pelaku. Jadi korban langsung tersungkur karena berkali-kali dipukul kepalanya menggunakan besi,” kata Kusmawan.

Dari situ, paman korban yang mendengar suara keributan datang ke lokasi kejadian. Ia berusaha menolong kedua korban, namun sayang justru ikut jadi pelampiasan emosi pelaku yang sudah membabi buta.

“Kepala pamannya dipukul pakai cangkul, lalu pelaku kabir dan bersembunyi di dekat vila. Pelaku lalu berhasil diamankan anggota yang datang ke lokasi kejadian lalu dibawa ke RSJ Cisarua. Untuk korban semua selamat, masih menjalani perawatan karena luka yang diterima,” Kusmawan.

Peristiwa penganiayaan tersebut berawal saat pelaku meminta uang terhadap ibunya. Namun korban tidak memberikan uang yang diminta pelaku. Kemudian korban bersama suaminya lanjut menasehati pelaku.

“Jadi uang yang diminta tidak diberikan oleh korban, mereka lalu menasehati pelaku. Cuma saat itu pelaku diam saja karena takut pada ayahnya,” kata Kusmawan.

Suami korban yang juga ayah pelaku kemudian pergi ke sebuah vila yang tak jauh dari rumah mereka. Saat itulah pelaku seketika menganiaya ibunya menggunakan linggis dan cangkul.

“Korban dipukul di bagian kepalanya. Kemudian alat yang digunakan memukul korban mengenai kaca rumah sampai pecah, setelah itu datang suaminya, kemudian ikut dianiaya juga oleh pelaku. Jadi korban langsung tersungkur karena berkali-kali dipukul kepalanya menggunakan besi,” kata Kusmawan.

Dari situ, paman korban yang mendengar suara keributan datang ke lokasi kejadian. Ia berusaha menolong kedua korban, namun sayang justru ikut jadi pelampiasan emosi pelaku yang sudah membabi buta.

“Kepala pamannya dipukul pakai cangkul, lalu pelaku kabir dan bersembunyi di dekat vila. Pelaku lalu berhasil diamankan anggota yang datang ke lokasi kejadian lalu dibawa ke RSJ Cisarua. Untuk korban semua selamat, masih menjalani perawatan karena luka yang diterima,” Kusmawan.