Di tengah isu penurunan kuota jemaah, kabar positif datang dari rencana optimalisasi Embarkasi Indramayu untuk pelaksanaan ibadah haji 2026. Rencananya, embarkasi Indramayu diproyeksikan sebagai embarkasi utama di Jawa Barat.
Wakil Ketua DPRD Jabar Iwan Suryawan menyambut baik langkah tersebut karena dapat menghidupkan kembali operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang selama ini berjalan kurang maksimal.
Ia bahkan menilai Embarkasi Kertajati ideal untuk melayani jemaah dari wilayah Jawa Barat hingga sebagian Jawa Tengah yang jaraknya lebih dekat dibanding Embarkasi Solo atau Semarang.
“Minimal Bandung Raya, Priangan Timur, sampai Jawa Tengah seperti Pekalongan, Brebes, Tegal yang tidak jauh ke Semarang bisa masuk ke sini (Indramayu). Menurut saya, kebijakannya memang harus dari atas (pemerintah pusat) agar memastikan jamaah bisa lewat BIJB,” kata Iwan, Rabu (19/11/2025).
Namun demikian, Iwan menekankan bahwa kesiapan fasilitas Asrama Haji Indramayu menjadi kunci. Ia berharap pemeriksaan jemaah dapat dilakukan di asrama, bukan di bandara, sehingga proses keberangkatan lebih efisien dan nyaman.
“Jadi keluar dari asrama tinggal naik pesawat, enggak diperiksa lagi di bandara. Fasilitasnya harus diperbaiki untuk kenyamanan dan sirkulasi keluar masuknya. Jadi saya sepakat memfungsikan BIJB lebih banyak lagi,” ujar Iwan.
“Termasuk umrah juga harusnya ke sana. Supaya BIJB hidup. Peluang untuk hidup besar sekali. Sayang fasilitasnya sudah ada,” sambungnya.
Menurutnya, kendala terbesar BIJB selama ini bukan pada infrastruktur, melainkan pada kebijakan pemerintah pusat yang belum sepenuhnya mendorong pemanfaatannya.
“Ini masalah goodwill. Harus dari atas kebijakannya. Kami senang kalau itu difungsikan. Berarti dia berfungsi dan Alhamdulillah dari tahun kemarin sudah berjalan. Tinggal fasilitas kemenag untuk asrama haji ditambah unit penginapannya. Jadi volume keberangkatannya juga bisa lebih besar” tuturnya.







