Musim 2025/2026 baru berjalan beberapa bulan, namun daftar denda dan sanksi yang menimpa Persib Bandung sudah menggunung. Dari masalah kehadiran suporter, flare, pelemparan botol, hingga administratif stadion.
Maung Bandung menerima hukuman dari dua lembaga sekaligus yakni Komite Disiplin PSSI dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Total sanksi finansial yang harus dibayar Persib hingga November 2025 mencapai Rp274 juta.
Persib menerima denda pertama dari AFC sebesar USD 5.000 (sekitar Rp81 juta) akibat pelanggaran Pasal 104 Kode Disiplin dan Etik AFC. Hukuman tersebut berkaitan dengan kegagalan berkolaborasi saat Persib menjamu Port FC pada ajang AFC Champions League Two 2024/25 di Stadion Si Jalak Harupat, 19 September 2024.
AFC menyatakan keputusan yang diterbitkan 21 Agustus 2025 itu bersifat final dan wajib dibayarkan dalam 30 hari. Hingga keputusan keluar, tidak ada penjelasan rinci mengenai bentuk kegagalan kolaborasi yang dimaksud.
“Persib Bandung (IDN) diperintahkan untuk membayar denda sebesar USD 5.000 karena melanggar Pasal 104.1 Kode Disiplin dan Etik AFC,” tulis keputusan tersebut.
Sanksi kedua dari AFC datang setelah Persib menjamu Manila Digger pada babak play-off ACL Two 2025/26 di bulan Agustus. AFC menyatakan Persib melanggar Pasal 37 (peraturan kompetisi) dan Pasal 39 (peraturan stadion), karena kursi dan tiket pertandingan tidak memiliki nomor kursi.
Persib didenda USD 2.000 (sekitar Rp33 juta), yang terdiri dari dua pelanggaran masing-masing USD 1.000. Seluruh denda harus dibayar dalam waktu 30 hari sejak keputusan diberikan.
“Persib Bandung (IDN) diperintahkan untuk membayar denda sebesar USD1.000 karena melanggar Pasal 39.2 dan 39.3 Peraturan Stadion AFC. Persib Bandung (IDN) diperintahkan untuk membayar denda sebesar USD1.000 karena melanggar Pasal Pasal 37.1 Peraturan Kompetisi Liga Champions AFC Dua 2025/26,” jelas putusan itu.
Masuk ke kompetisi domestik. Komdis PSSI menjatuhi denda Rp25 juta karena suporter Persib hadir di laga tandang kontra Arema FC pada 22 September 2025, meski aturan melarang suporter klub tamu datang.
“Jenis pelanggaran: adanya suporter Persib Bandung sebagai suporter klub tamu yang hadir dalam pertandingan,” tulis keputusan Komdis PSSI 25 September 2025.
Di laga yang sama, bek Persib Frans Putros dihukum karena tekel keras yang membuatnya menerima kartu merah langsung. Komdis menjatuhkan skors dua pertandingan tambahan ditambah denda Rp10 juta.
Berikutnya giliran gelandang Luciano Guaycochea yang mendapat denda Rp10 juta Sanksi ini merupakan hukuman lanjutan dari Komdis PSSI. Selain skors otomatis, ia menerima tambahan dua pertandingan larangan bermain.
Keputusan ini tertuang dalam surat Komdis PSSI nomor 061/L1/SK/KD-PSSI/X/2025. Hukuman terbesar musim ini datang setelah laga Persib melawan Bali United pada 1 November 2025. Komdis PSSI menjatuhkan tiga sanksi sekaligus bagi Maung Bandung dengan total denda Rp115 juta.
Tiga sanksi itu yakni suporter hadir di laga tandang dengan denda Rp25 juta, penyalaan flare di tribun bahkan masuk ke area lapangan dengan denda Rp60 juta serta pelemparan botol air minum denda Rp30 juta. Keputusan ini dikeluarkan Komdis PSSI pada 6 November 2025.
Jika dijumlahkan, denda finansial yang menimpa Persib adalah Rp114 juta dari AFC dan Rp160 juta dari Komdis PSSI dengan total mencapai Rp274 juta.
Kata Manajemen
Rentetan denda yang diberikan kepada Persib membuat manajemen klub buka suara. Klub mengaku menghormati segala keputusan baik dari AFC maupun Komdis PSSI yang menjatuhkan sanksi. Klub juga menyatakan komitmennya untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan pertandingan.
“Putusan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kedisiplinan adalah hal penting dalam penyelenggaraan pertandingan. Kami menghargai proses yang ditempuh Komite Disiplin dan akan mematuhi setiap ketetapan yang berlaku,” kata Deputy CEO PT PBB Adhitia Putra Herawan, Sabtu (15/11/2025).
“Kami juga terus mengajak bobotoh menjaga perilaku saat mendukung tim, baik di kandang maupun tandang, agar Persib tidak mengalami kerugian serupa pada laga berikutnya,” ujarnya menambahkan.
Adhitia kembali mengingatkan tentang aturan larangan suporter tamu hadir langsung di stadion. Meski ada kerinduan di kalangan bobotoh untuk hadir di laga tandang, tapi ia mengimbau regulasi tersebut bisa dipatuhi untuk keamanan bersama.
“Saat ini, masih ada regulasi yang harus kita hormati bersama. Berdasarkan Regulasi Liga 1 2025/2026 Pasal 5 Ayat 7 tentang keamanan dan kenyamanan, serta Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, suporter tim tamu masih dilarang hadir langsung di stadion. Kami memahami kerinduan bobotoh untuk mendampingi tim di manapun kami bertanding, tapi aturan ini berlaku untuk semua klub dan harus kita patuhi demi keselamatan bersama,” ucapnya.
Masuk ke kompetisi domestik. Komdis PSSI menjatuhi denda Rp25 juta karena suporter Persib hadir di laga tandang kontra Arema FC pada 22 September 2025, meski aturan melarang suporter klub tamu datang.
“Jenis pelanggaran: adanya suporter Persib Bandung sebagai suporter klub tamu yang hadir dalam pertandingan,” tulis keputusan Komdis PSSI 25 September 2025.
Di laga yang sama, bek Persib Frans Putros dihukum karena tekel keras yang membuatnya menerima kartu merah langsung. Komdis menjatuhkan skors dua pertandingan tambahan ditambah denda Rp10 juta.
Berikutnya giliran gelandang Luciano Guaycochea yang mendapat denda Rp10 juta Sanksi ini merupakan hukuman lanjutan dari Komdis PSSI. Selain skors otomatis, ia menerima tambahan dua pertandingan larangan bermain.
Keputusan ini tertuang dalam surat Komdis PSSI nomor 061/L1/SK/KD-PSSI/X/2025. Hukuman terbesar musim ini datang setelah laga Persib melawan Bali United pada 1 November 2025. Komdis PSSI menjatuhkan tiga sanksi sekaligus bagi Maung Bandung dengan total denda Rp115 juta.
Tiga sanksi itu yakni suporter hadir di laga tandang dengan denda Rp25 juta, penyalaan flare di tribun bahkan masuk ke area lapangan dengan denda Rp60 juta serta pelemparan botol air minum denda Rp30 juta. Keputusan ini dikeluarkan Komdis PSSI pada 6 November 2025.
Jika dijumlahkan, denda finansial yang menimpa Persib adalah Rp114 juta dari AFC dan Rp160 juta dari Komdis PSSI dengan total mencapai Rp274 juta.
Kata Manajemen
Rentetan denda yang diberikan kepada Persib membuat manajemen klub buka suara. Klub mengaku menghormati segala keputusan baik dari AFC maupun Komdis PSSI yang menjatuhkan sanksi. Klub juga menyatakan komitmennya untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan pertandingan.
“Putusan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kedisiplinan adalah hal penting dalam penyelenggaraan pertandingan. Kami menghargai proses yang ditempuh Komite Disiplin dan akan mematuhi setiap ketetapan yang berlaku,” kata Deputy CEO PT PBB Adhitia Putra Herawan, Sabtu (15/11/2025).
“Kami juga terus mengajak bobotoh menjaga perilaku saat mendukung tim, baik di kandang maupun tandang, agar Persib tidak mengalami kerugian serupa pada laga berikutnya,” ujarnya menambahkan.
Adhitia kembali mengingatkan tentang aturan larangan suporter tamu hadir langsung di stadion. Meski ada kerinduan di kalangan bobotoh untuk hadir di laga tandang, tapi ia mengimbau regulasi tersebut bisa dipatuhi untuk keamanan bersama.
“Saat ini, masih ada regulasi yang harus kita hormati bersama. Berdasarkan Regulasi Liga 1 2025/2026 Pasal 5 Ayat 7 tentang keamanan dan kenyamanan, serta Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, suporter tim tamu masih dilarang hadir langsung di stadion. Kami memahami kerinduan bobotoh untuk mendampingi tim di manapun kami bertanding, tapi aturan ini berlaku untuk semua klub dan harus kita patuhi demi keselamatan bersama,” ucapnya.







