Perkuat Ketahanan Pangan, Dinas PU Kab Sukabumi Rehabilitasi Irigasi | Giok4D

Posted on

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi menegaskan program rehabilitasi jaringan irigasi masih menjadi salah satu prioritas utama. Pasalnya, dari total sekitar 17.461 hektare lahan irigasi yang ada, baru sekitar 54-55 persen yang dinilai berfungsi optimal.

Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, menyampaikan kondisi ini berdampak langsung pada produktivitas pertanian di sejumlah wilayah. Ia menyebut pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur air tidak bisa dilakukan sekaligus karena keterbatasan anggaran daerah.

“Kami terus menginventarisasi kebutuhan perbaikan jaringan irigasi, terutama yang berhubungan dengan pengairan sawah warga. Fokus kami adalah titik-titik yang berdampak langsung pada ketahanan pangan daerah,” ungkap Uus, Senin (10/11/2025).

Ia mengatakan, sejumlah usulan peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi juga telah diajukan ke pemerintah provinsi dan pusat. Upaya ini diambil karena kemampuan pendanaan daerah dinilai belum mampu mengakomodasi keseluruhan kebutuhan.

“Pendekatan pendanaan tidak hanya mengandalkan APBD kabupaten. Kami juga dorong dukungan dari provinsi maupun kementerian terkait,” lanjutnya.

Dinas PU mencatat wilayah yang aliran irigasinya belum optimal umumnya berada di daerah dengan kontur permukaan tanah curam dan rawan sedimentasi. Faktor cuaca dan kerusakan saluran akibat usia konstruksi menjadi kendala tambahan.

Upaya peningkatan kapasitas jaringan irigasi ini diharapkan dapat menjaga stabilitas produksi pertanian lokal, terutama menjelang musim tanam.

Selain rehabilitasi fisik, Dinas PU juga melakukan pendataan rutin kondisi saluran irigasi untuk memetakan titik rawan kebocoran atau penyempitan aliran. Pendataan ini melibatkan aparat kecamatan dan pemerintah desa agar informasi kerusakan bisa diterima lebih cepat sebelum berdampak pada lahan produksi warga.

Pemerintah daerah menilai optimalisasi jaringan irigasi menjadi bagian dari penguatan ketahanan pangan jangka panjang. Dengan aliran air yang stabil, petani diharapkan dapat menanam secara berkesinambungan tanpa tergantung pada hujan, terutama di wilayah yang masuk kategori tadah hujan.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.