Misteri ‘Awan’ Hitam di Langit Subang Terungkap, Ini Temuan DLH Jabar

Posted on

Warga Kampung Kondang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, sempat dibuat panik oleh kemunculan awan berwarna hitam pekat yang disertai busa putih di udara.

Fenomena yang terekam warga dan viral di media sosial itu langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat.

Kepala DLH Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama DLH Kabupaten Subang segera turun ke lokasi setelah kabar tersebut mencuat di media sosial pada Senin (27/10/2025).

Dari hasil pengecekan di lapangan, tim menemukan sejumlah keterangan dari warga sekitar yang melihat langsung kemunculan awan hitam yang ternyata adalah busa.

“Berdasarkan keterangan warga, busa yang sempat jatuh itu tidak berbau, sudah disiram air, dan memiliki karakteristik seperti minyak. Gelembungnya juga tidak mudah pecah,” ujar Ai, Kamis (30/10/2025).

Namun, saat tim DLH melakukan verifikasi langsung, busa tersebut sudah menghilang. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan penelusuran lanjutan untuk memastikan sumber asal material yang sempat membuat warga resah.

Dari hasil penelusuran sementara, Ai mengungkapkan bahwa fenomena tersebut kemungkinan besar berkaitan dengan insiden kebakaran di Karawang yang terjadi pada Kamis (23/10/2025) malam. Sementara kemunculan busa itu terjadi pada Jumat (24/10/2025).

“Kejadian pada Jumat pagi dimana hari Kamis malamnya terjadi kebakaran di perusahaan pengangkut, pengumpul, dan pengelola limbah B3 skala nasional, PT Dame Alam Sejahtera di Karawang,” ungkap Ai.

“Dugaan sementara, busa tersebut merupakan bagian dari sisa kebakaran yang terbawa angin hingga wilayah Subang,” jelasnya.

Kondisi cuaca di wilayah tersebut juga ikut memperkuat dugaan tersebut. Menurut Ai, beberapa hari terakhir kawasan Subang tidak diguyur hujan, sehingga partikel sisa kebakaran dari Karawang berpotensi terbawa angin lintas wilayah.

“Dalam beberapa hari tidak ada hujan di sana, sehingga kemungkinan sisa kebakaran terbawa angin sampai ke Subang,” ujarnya.

Saat ini, kasus tersebut sudah berada dalam penanganan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang memiliki kewenangan terhadap perusahaan pengolah limbah B3.

KLH, kata Ai, sudah membentuk tim bersama DLH Provinsi Jawa Barat dan DLH Kabupaten Subang untuk melakukan penanganan lebih lanjut serta memastikan pemulihan lingkungan berjalan optimal.

“Saat ini kasus sudah ditangani oleh KLH yang memiliki kewenangan terhadap perusahan pengolah limbah B3 dan sudah turun ke lapangan pada tanggal 23-24 Oktober 2025. KLH sudah membentuk Tim bersama dengan DLH untuk penanganan lebih lanjut dan pemulihan lingkungan,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *