Wajah Baru Angkot Bandung: Tak Lagi Ngetem-Dilarang Merokok baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Pemandangan angkot yang berhenti lama menunggu penumpang di pinggir jalan atau sopir yang merokok di balik kemudi mulai ditinggalkan. Sejak awal Oktober 2025, sejumlah kendaraan yang dulunya angkot konvensional kini resmi beroperasi sebagai Feeder Metro Jabar Trans (MJT), dengan sistem kerja jauh lebih tertib.

Program hasil kerja sama Dinas Perhubungan Jawa Barat dan PT Jasa Sarana ini menjadi tonggak perubahan besar dalam dunia transportasi Bandung Raya. Feeder 1 dengan rute Simpang Soekarno Hatta-Kiara Condong-Pasar Baru ABC menjadi yang pertama berjalan, menghubungkan kawasan pemukiman dengan koridor utama Bus Rapid Transit (BRT) Metro Jabar Trans.

Namun, yang paling terasa bukan hanya soal rute baru, melainkan perubahan pola operasi di lapangan. Kini, sopir feeder dilarang berhenti sembarangan, menunggu penumpang, atau merokok selama mengemudi.

“Feeder Metro Jabar Trans berbeda dengan dari angkot biasa dan memiliki aturan operasional yang lebih tertib, tidak berhenti sembarangan, tidak menunggu penumpang sambil berhenti dan mengikuti jadwal serta lintasan resmi, pengemudi dilarang merokok dan menerima uang tunai dari penumpang,” kata Plt Direktur PT Jasa Sarana, Beni Cahyadi, Sabtu (25/10/2025).

Menurut Beni, perubahan ini adalah bagian dari transformasi angkot menuju moda feeder modern. Pengemudi dan pemilik kendaraan tetap dilibatkan, tetapi mereka kini menjadi bagian dari sistem layanan publik yang lebih tertib dan profesional.

“Melalui skema ini, diharapkan terjadi transformasi bertahap dari angkutan kota konvensional menuju feeder terstandarisasi, dengan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan,” ujarnya.

Feeder Metro Jabar Trans kini bebas uang tunai (cashless). Setiap transaksi dilakukan menggunakan kartu uang elektronik hingga QRIS, baik dengan cara memindai kode di bus (MPM), menampilkan kode dari ponsel (CPM), maupun fitur terbaru QRIS Tap bagi perangkat dengan NFC.

Sistem ini tak hanya memudahkan penumpang, tapi juga menekan potensi penyalahgunaan uang tunai di lapangan. “Penggunaan sistem ini mendukung efisiensi, transparansi, dan mendorong kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi digital,” kata Beni.

Selain itu, penumpang yang berpindah dari atau ke moda Metro Jabar Trans dalam waktu 120 menit sejak tap pertama tidak dikenakan biaya tambahan. Tarif khusus juga berlaku untuk pelajar, mahasiswa, lansia, dan penyandang disabilitas.

Kendaraan feeder sebagian besar berasal dari angkot eksisting yang dimodifikasi agar sesuai standar. Setiap armada wajib dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR), kotak P3K, dan pemecah kaca darurat.

Pengemudi diwajibkan mengenakan seragam resmi, menjaga kebersihan kendaraan, dan menutup pintu selama perjalanan. Jadwal keberangkatan dan rute pun sudah ditentukan, mengikuti sistem operasi Metro Jabar Trans.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Feeder Metro Jabar Trans menggunakan armada angkot eksisting yang bertransformasi menjadi feeder modern, kami menggandeng koperasi, pemilik angkutan kota, dan pengemudi untuk menjadi bagian dari sistem layanan baru ini,” terangnya.

Selain satu rute yang sudah ada, ditargetkan dua rute tambahan akan beroperasi pada akhir 2025. Seluruh sistem ini menjadi bagian dari integrasi transportasi Bandung Raya yang mencakup BRT Metro Jabar Trans dan moda-moda lain.

“Langkah ini merupakan bagian dari visi besar transformasi angkutan kota menjadi transportasi publik yang modern, terintegrasi, aman, dan berkelanjutan,” tandasnya.

Pembayaran Serba Digital

Kendaraan Lama, Sistem Baru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *