Anak di bawah umur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi korban kekerasan seksual. Pelaku menjalin hubungan dengan korban yang waktu itu masih di bawah umur. Kemudian pelaku menyetubuhi korban dan merekam tindakan asusilanya.
Kekerasan seksual yang dilakukan pelaku terhadap korban terjadi sejak 2022 sampai akhir tahun 2024. Pelaku kemudian menyebarkan video tindakan asusila itu melalui akun media sosial korban.

“Kami kedatangan masyarakat bersama KPAI melaporkan tindakan asusila yang dilakukan pria berusia 22 tahun pada anak 16 tahun waktu itu. Kejadianya tahun 2022 sampai akhir 2024,” kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta pada infojabar, Rabu pagi (30/4/25).
Rindwan menambahkan pelaporan juga menyertakan video asusila yang sengaja disebar pelaku. “Ya, dilengkapi adanya video asusila. Kami dalami semuanya,” kata AKP Ridwan Budiarta.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto menyebut pelaku diduga sengaja mengunggah video asusila dan foto-foto vulgar melalui media sosial korban. Media sosial korban dikuasai pelaku untuk menyebarkan video asusila ini. Video yang disebar itu berdurasi 1 menit 20 info.
“Jadi memang ada temuan video yang tidak layak ditonton, yang diduga sengaja disebar terduga pelaku ini,” kata Ato Rinanto.
Ato menambahkan aksi ini dilakukan karena terduga pelaku kecewa hubungan asmaranya tidak direstui orang tua korban. “Selama menjalin asmara keduanya pernah melakukan hubungan badan beberapa kali layaknya suami istri. Tetapi, orang tua korban perempuan tidak merestuinya karena saat itu usia korban masih 16-17 tahun dan meminta agar fokus untuk bersekolah, jadi dia kecewa lalu dugaannya sebarkan video itu,” kata Ato Rinanto.
Ato memastikan, KPAID akan mendampingi pemulihan psikis korban serta penyelesaian kasusnya. Masyarakat diminta tidak menyebarluaskan video asusila. “Mengingat perempuan tersebut masih di bawah umur ketika kejadian dan sekarang usianya sudah 18 tahun, tapi untuk proses penyelidikan tengah berjalan. Kami ingatkan jangan disebar lagi videonya. Korban alami trauma psikis dan kami akan pulihkan,” pungkasnya.