Sensasi Nongkrong Sambil Nikmati Panorama Pegunungan di Kuningan

Posted on

Di Jalan Boenoet Lembur Kuring, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan terdapat sebuah warkop sederhana yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Berbeda dengan di tempat lain, di mana warkop menggunakan bangunan permanen. Warkop yang dikenal dengan nama Warkop Mang Yadi tersebut menggunakan mobil yang dimodifikasi sebagai warung keliling.

Di mobil tersebut terlihat deretan minuman kemasan memenuhi bagian samping dan belakang mobil. Tidak jauh dari mobil terdapat kompor untuk memasak makanan, alat bakar jagung dan deretan kursi. Selain warungnya yang unik, Warkop Mang Yadi berlokasi di tempat yang memiliki panorama yang indah.

Saat duduk di area warkop, terlihat pemandangan birunya langit dan putihnya awan. Tepat di bawah indahnya langit, terlihat hamparan perbukitan Gunung Ciremai dan indahnya bangunan kota. Bahkan dari warkop sederhana tersebut juga, terlihat pemandangan Waduk Darma yang dikelilingi oleh perbukitan dan bangunan.

Di malam hari, pemandangan tersebut berubah menjadi pemandangan kerlap kerlip lampu kota atau City Light. Meskipun hari itu, matahari cukup terik, namun, suasana udara di warkop sangat sejuk dan adem karena dikelilingi oleh banyak pohon pinus yang lebat.

Pemilik warkop, Yadi (39) memaparkan, bahwa ia sudah empat tahun berjualan di Jalan Boenoet Lembur Kuring. Jalan tersebut merupakan akses utama untuk menuju salah satu tempat kemah di Kuningan, yakni Talaga Surian. Sebelum menggunakan mobil. Ia berjualan dengan menggunakan motor, namun, karena makanan dan minuman yang dijual semakin bertambah.

Akhirnya, Yadi mengganti motornya dengan mobil sebagai tempat untuk berjualan.

Sedangkan alasan dipilihnya Jalan Boenoet Lembur Kuring sebagai tempat berjualan karena memiliki pemandangan yang indah serta udara yang sejuk dan adem.

“Awalnya jualan dari motor dagang kopi. Kan kalau di motor nggak kebawa semua airnya. Kalau habis air harus pulang dulu baru ke sini lagi. Terus ada rezeki, punya langganan, akhirnya ngumpulin buat beli mobil. Jadi dagangannya dikomplitin dari mulai lontong sampai nasi juga ada,” tutur Yadi.

Warkop Yadi sendiri buka dari pukul 08.00 WIB sampai 18.30 WIB. Dalam sehari, Yadi bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 500 ribu rupiah. Namun, jika sedang ramai seperti hari Sabtu-Minggu, dalam sehari, Yadi bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 1.6 juta perhari.

“Sudah punya langganan juga. Dari Brebes, Bekasi, Bandung, Jakarta. Jadi kalau lagi pada kemah di sekitar sini. Pada mampirnya ke sini. Apalagi kalau habis lebaran. Yang dari Riau juga pada ke sini,” tutur Yadi, yang setiap hari berjualan bersama istrinya.

Salah satu pengunjung, Jidan (19) memaparkan, bahwa ia sering datang ke warkop Mang Yadi. Harganya yang terjangkau serta tempatnya yang indah jadi alasan Jidan sering datang ke Warkop Mang Yadi. Biasanya, Jidan datang ke warkop bersama teman-temannya di waktu sore hari.

“Sering ke sini mah. Tempatnya enak, pemandangannya juga bagus. Apalagi kalau sore, cuacanya cerah. Bisa kelihatan Waduk Darma. Biasanya sama temen ke sini,” tutur Jidan.

Senada dengan Jidan, temen Jidan, Randi (19) juga sering datang ke Warkop Mang Yadi. Menurutnya, selain bisa duduk santai sambil menikmati hidangan makanan dan minuman. Di Warkop Yadi juga bisa melihat pemandangan perbukitan dan suasana kota dari ketinggian.

“Enak tempatnya. Di sini adem. Suasananya sejuk. Mudah-murah juga. Pemandangannya juga bagus,” tutur Randi.

Untuk rute menuju Warkop Mang Yadi sendiri, dari Kota Cirebon bisa langsung menuju Jalan Raya Cirebon-Kuningan lurus terus lalu belok di Jalan Cirendang untuk menuju Jalan Gunungkeling lurus lalu belok kanan untuk menuju Jalan Cigugur-Palutungan lurus terus sampai di Jalan Boenoet Lembur Kuring lurus terus hingga terlihat sebuah mobil yang dipenuhi makanan dan minuman serta tulisan Warkop Mang Yadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *