Pelabuhan Patimban Disiapkan Jadi Pusat Ekspor-Impor Otomotif

Posted on

Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang terus berbenah untuk menjadi salah satu simpul logistik strategis Indonesia. Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini menjadi sentral bongkar muat barang dan peti kemas di Indonesia.

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Barat, Finari Manan menyebutkan, Patimban sudah diarahkan khusus untuk kegiatan ekspor-impor kendaraan bermotor. Menurutnya, semua pengiriman kendaraan yang sebelumnya berpusat di Priok kini mulai beralih ke Patimban.

“Patimban itu dijadikan ekspor dan impor untuk mobil, kendaraan bermotor. Jadi yang dari Priok semua sudah diarahkan ke Patimban dan tidak ada pembatasan. Justru kita akan memperluas aktivitas di Patimban,” kata Finari saat diwawancarai di Bandung, Senin (29/9/2025).

Ia mengungkapkan, saat ini salah satu perusahaan otomotif asal Jepang sudah sepenuhnya memanfaatkan Patimban untuk ekspor maupun distribusi domestik. Bahkan pengangkutan mobil lokal ke sejumlah pulau dari Jawa disebut sudah tidak lagi lewat Priok.

“Kalau Toyota itu sudah di sana semua sekarang. Bahkan pengangkutan mobil-mobil lokal domestik ke Medan, ke Kalimantan, sudah enggak lewat Priok lagi, sudah lewat Patimban semua,” jelasnya.

Meski begitu, Finari menekankan, bahwa pengembangan Patimban masih terus berlangsung. Pemerintah tengah mencari investor yang bersedia menanamkan modal untuk memperbesar kapasitas pelabuhan, termasuk memperdalam laut agar kapal berukuran besar bisa bersandar.

“Sekarang justru kita ingin bergerak ke komoditi lain, tapi tempatnya harus disiapkan, lautnya harus diperdalam lagi supaya kapalnya bisa sandar. Kapal internasional juga bergantung pada negosiasi antarnegara, itu sedang kita lakukan,” katanya.

Menurut Finari, keberadaan Patimban akan memberikan keuntungan signifikan bagi pengusaha di Jawa Barat. Selain biaya logistik yang lebih murah, waktu tunggu (dwelling time) juga lebih singkat dibanding Priok.

“Kalau bisa dipindahkan ke Patimban, pengusaha di Jawa Barat akan sangat senang karena bisa lebih murah biaya logistiknya. Terus kemudian dwelling time-nya juga akan lebih cepat,” ucapnya.

Ia menambahkan, banyak pengusaha kini berharap agar komoditas lain selain otomotif juga bisa dipindahkan ke Patimban. Pemerintah pun, kata dia, sedang menyiapkan langkah-langkah agar pelabuhan ini mampu memenuhi kebutuhan para pelaku usaha.

“Pengusaha di Jawa Barat itu sudah bertanya-tanya, kalau ada di Patimban mereka ingin lewat Patimban saja. Ini tugas pemerintah untuk bisa memenuhi keinginan masyarakat pelaku usaha,” tutur Finari.

Pemerintah menargetkan pada 2027, kapasitas Patimban bisa menyaingi Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama Indonesia. “(Ditargetkan) 2027 bisa kayak Priok Patimban ini,” pungkas Finari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *