Jalan lingkar yang mengelilingi dari Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, kini sudah terhubung satu sama lain. Terbaru, jalan yang berada di wilayah utara Jatigede kini telah rampung dibangun dan sudah dapat digunakan oleh warga.
Jalan Lingkar Utara Jatigede ini diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada Jumat (19/9/2025).
“Ini menjadi pelengkap dan menyempurnakan jalan-jalan lingkar yang sudah ada terlebih dahulu adalah lingkar barat, selatan, maupun timur dengan adanya lingkar utara ini maka akan terhubung semua sekitar bendungan Jatigede,” ujar AHY.
Menurut AHY, pembangunan dari Jalan Lingkar Utara Jatigede yang memiliki panjang 4,27 kilometer ini merupakan hasil kolaborasi nyata antara pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
“Harapannya ini bisa dijaga dengan baik dan digunakan seoptimal mungkin kurang lebih panjangnya 4,27 kilometer dengan memakan anggaran gabungan Pemerintah Pusat dengan daerah sekitar 78 miliar rupiah. Ini dikerjakan bersama-sama, pertama konsepnya dari Kabupaten Sumedang tetapi Kementerian PU dalam hal ini juga mengerjakan, sehingga ini lah bukti kolaborasi yang baik antara Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Sumedang,” katanya.
AHY berharap, hadirnya Jalan Lingkar Utara Jatigede dapat meningkatkan mobilitas transportasi dari masyarakat sekitar. Terlebih, lanjut dia, dapat juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga menciptakan wisata yang unggul di wilayah Kecamatan Jatigede maupun sekitarnya.
“Harapannya juga ini bisa meningkatkan produktifitas, pertumbuhan ekonomi, terbukanya lapangan pekerjaan dan juga pada sektor wisata yang bisa diharapkan menjadi unggulan Kabupaten Sumedang ini dengan adanya akses yang lebih bagus dan baik maka masyarakat dan wisatawan bukan hanya lokal tapi juga dari daerah lainnya bisa semakin cepat dan mudah untuk menuju ke Bendungan Jatigede untuk menikmati jalan sekitar termasuk berolahraga dan sekali lagi akan membuka potensi ekonomi masyarakat yang ada di seluruh Sumedang. UMKM juga akan bergerak,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebutkan bahwa Menko AHY merupakan seorang sahabat yang memiliki visi besar dan keinginan yang kuat untuk terus memajukan Kabupaten Sumedang. Bupati Dony juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pusat sehingga pembangunan Jalan Lingkar Utara Jatigede ini bisa terlaksana.
“Pembangunan Jalan Lingkar Utara Jatigede yang diberi nama Jalan Prabu Aji Putih ini merupakan wujud kolaborasi yang mewujudkan mimpi masyarakat Kabupaten Sumedang,” kata Dony di lokasi yang sama.
Tak hanya itu, peran masyarakat disoroti Dony telah luar biasa merelakan tanahnya untuk kepentingan yang lebih besar. Terkhusus pada penyediaan air dari Bendungan Jatigede untuk mengairi ribuan hektare sawah di Majalengka, Indramayu dan Cirebon.
“Ini merupakan kontribusi warga Sumedang untuk NKRI, yakni dengan air yang mengalir dari Bendungan Jatigede untuk sawah di beberapa Kabupaten di Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Jalan Lingkar Utara ini, dikatakan Dony akan mempermudah akses pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pariwisata. Selain itu Jalan ini juga menghubungkan beberapa Kecamatan seperti Situraja, Darmaraja, Cisitu, Jatigede dan Tomo, bahkan hingga ke Kabupaten Majalengka. “Jalan ini bukan hanya menghubungkan jalan lingkar lainnya, tetapi juga memperkuat konektivitas,” pungkasnya.
Selain meresmikan Jalan Lingkar Utara Jatigede, AHY dalam kesempatan ini pula turut meninjau langsung dari Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang.
AHY menyebutkan Bendungan Jatigede merupakan bendungan yang sangat strategis karena termasuk objek vital nasional, dan nomor dua terbesar di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur. “Bendungan Jatigede ini merupakan bendungan yang sangat strategis termasuk objek vital nasional, nomor dua terbesar di Indonesia di atas areal kurang lebih 4.800 hektar yang memiliki fungsi beragam,” ujarnya.
AHY mengungkap, Bendung Jatigede ini memiliki banyak fungsi seperti penyuplai air baku, mengendali banjir, hingga memiliki fungsi pembangkit tenaga listrik. Oleh sebab itu, AHY berharap bahwa pengembangan dari Bendungan Jatigede bisa terlaksana seperti halnya turut memfungsikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung.
“Tetapi pengembangan ke depan yang juga harus dikawal adalah bagaimana areal permukaan air bendungan ini bisa untuk hamparan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung. Floating solar panel ini menjadi pilihan yang efisien untuk jangka panjang karena kami ingin sama-sama semakin mengejar kemandirian, paling tidak ketahanan energi dari sumber energi baru terbarukan,” kata AHY.
Jika hal tersebut sudah terwujud, masih kata AHY, maka Bendungan Jatigede Sumedang bisa lebih memiliki daya tarik di bidang wisata maupun penumbuhan ekonomi kreatif bagi masyarakat sekitar.
“Selain itu apa sesuai dengan harapan masyarakat Sumedang, adalah bagaimana bendungan ini juga bisa menjadi destinasi pariwisata yang semakin atraktif, yang perlu diperkuat adalah akses menuju lokasi ini. Baru setelah itu ketersediaan amenitisnya, ekonomi kreatif, UMKM dan juga olahraga,” pungkasnya.