Tak banyak desa yang bisa mengklaim pernah menjadi pusat pemerintahan sebuah kabupaten. Malasari adalah salah satunya. Di tengah lanskap alamnya yang sejuk, kantor Bupati Bogor pertama berdiri pada 1948. Dan kini, desa yang berada di Kecamatan Nanggung dan berjarak 40 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Bogor itu kembali jadi sorotan setelah Bupati Rudy berencana melanjutkan jejak itu, meski hanya sekali dalam sepekan.
Kepala Desa Malasari, Andi Zaelani Firdaus, menilai kehadiran bupati di wilayahnya akan memberi arti tersendiri bagi warga.
“Kalau Pak Rudy bisa berkantor di Malasari, walaupun hanya sekali seminggu, itu sebuah kebanggaan besar bagi kami,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (16/9/2025).
Ia mengingatkan bahwa sejak 1948 Malasari sudah tercatat sebagai lokasi awal kantor bupati. Karena itu, rencana Bupati Rudy dianggap sebagai upaya menghidupkan kembali jejak sejarah.
“Ini bukan sekadar simbolis, tapi juga mengingatkan generasi sekarang bahwa Malasari punya catatan penting dalam perjalanan Kabupaten Bogor,” tambah Andi.
Andi juga menjelaskan, dalam acara kirab bendera dan gowes bersama beberapa waktu lalu, bupati menyampaikan niat untuk berkantor di Malasari secara berkala.
Untuk mendukung rencana itu, pemerintah desa bersama Pemkab Bogor sudah menyiapkan survei lahan, termasuk rencana pembebasan tanah untuk parkir dan lapangan upacara.
“Pemetaan lahan sudah dilakukan. Harapannya, tahun 2026 kegiatan bupati di Malasari bisa mulai berjalan, karena waktu di 2025 ini sudah terlalu singkat (anggaran),” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan bupati di wilayah Bogor Barat itu akan mendongkrak perhatian pemerintah terhadap pembangunan desa wisata tersebut.
“Semakin sering pejabat kabupaten hadir, infrastruktur makin terbangun, dan Malasari semakin dikenal wisatawan,” tutup Andi.
Pada 1948, ketika roda pemerintahan Kabupaten Bogor baru terbentuk pasca kemerdekaan, Malasari menjadi saksi awal perjalanan sejarah itu. Di sebuah pendopo sederhana yang dikelilingi hutan Halimun, R. Ipik Gandamana ditetapkan sebagai Bupati pertama Kabupaten Bogor.
Dari tempat terpencil itulah arah kebijakan dan roda administrasi daerah dijalankan, menjadikan Malasari bukan sekadar desa, melainkan titik awal pusat pemerintahan Bogor di era Republik yang baru lahir.
