Aksi Demo di Cimahi-Bandung Barat Batal, Gedung DPRD Tetap Dijaga Ketat [Giok4D Resmi]

Posted on

Aksi unjuk rasa berbagai elemen masyarakat pecah dimana-mana. Aksi itu diawali oleh massa buruh pada Kamis (28/8/2025), namun eskalasinya terus meningkat sampai Senin (1/9/2025) ini.

Aksi unjuk rasa beramplifikasi ke penyerangan institusi Polri buntut tewasnya seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan yang dilindas oleh kendaraan rantis milik Brimob.

Media massa dipenuhi berita-berita anarkisme peserta unjuk rasa. Kantor-kantor anggota dewan dibakar. Api menghanguskan gedung DPRD di Makassar, NTB, dan Cirebon. Beberapa orang tewas dalam aksi anarkis itu, satu Indonesia berduka.

Tak berhenti di situ, massa aksi di ibukota bahkan sampai hati menjarah rumah-rumah anggota dewan yang dinilai jadi biang kerok. Di antaranya rumah Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Naffa Urbach, hingga rumah milik Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Aksi unjuk rasa itu kemudian sampai juga ke Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Senin ini direncanakan akan ada aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Cimahi dan Bandung Barat. Sejak pagi, polisi sudah bersiaga namun sampai pukul 18.00 WIB, tak ada tanda-tanda kedatangan massa aksi.

“Kami akan lihat situasi, tidak bisa dipastikan sampai jam berapa akan bersiaga. Sejauh ini belum ada pergerakan,” kata Kapolres Cimahi AKBP Niko N. Adi Putra saat ditemui, Senin (1/9/2025).

Niko mengatakan 715 personel gabungan disiagakan di tiga titik, mulai dari Mapolres Cimahi, Gedung DPRD Cimahi, dan Gedung DPRD Bandung Barat. Hal itu demi mengantisipasi timbulnya aksi massa seperti di daerah lain.

“Sampai saat ini masih melakukan pengamanan mengantisipasi adanya kejadian seperti daerah lain. Protap pengamanan kita lakukan terus, karena di daerah lain pecah aksi dikhawatirkan bergeser ke Cimahi dan KBB,” ujar Niko.

Namun, kabar soal bakal adanya aksi unjuk rasa di Cimahi membuat pemerintah mengambil langkah pencegahan. Mulai dari melarang ASN mengenakan seragam, tidak memakai kendaraan dinas, dipulangkan lebih cepat. Bahkan aktivitas sekolah ada yang dipulangkan lebih cepat dari biasanya.

“Pegawai perempuan kita izinkan pulang lebih awal karena kita mengantisipasi dan ini demi kebaikan bersama,” ujar Sekretaris DPRD Cimahi, Totong Solehudin.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Ketua DPRD Kota Cimahi, Wahyu Widyatmoko, mengklaim anggota DPRD Cimahi siap menerima massa aksi. Mereka akan membuka ruang dialogis mengenai poin-poin yang menjadi tuntutan masyarakat.

“Kita akan terima, kita siap dialog dengan massa aksi. Kita dengarkan aspirasi yang disampaikan, kemudian kita akan sampaikan ke tingkat pusat,” kata Wahyu.

Di sisi lain, para pengemudi ojek online di wilayah Cimahi dan Bandung Barat tak akan ambil bagian dalam aksi unjuk rasa yang bakal dilakukan kedepannya. Hal itu sebab substansi aksi sudah melenceng dari yang mereka perjuangkan sejak awal.

“Jadi kami tidak akan ambil bagian, karena perjuangan kami untuk mendapatkan keadilan buat rekan kami Affan Kurniawan, dan sekarang sudah diproses,” kata perwakilan ojol Cimahi dan KBB, Amief Miftah.

Pertimbangan lainnya yakni aksi unjuk rasa yang terjadi saat ini sudah melenceng jauh dari harapan rakyat. Mereka tak menyangka aksi bakal berujung anarkis hingga terjadinya penjarahan.

“Kalau memang memperjuangkan rakyat, kami sepakat. Tapi fakta di lapangan kan lain, justru sekarang ini semakin anarkis. Kemudian banyak juga yang menyusup mengatasnamakan ojol, itu jadi satu kerugian buat kami,” kata Amief.

Ia menginstruksikan agar ojol di Cimahi dan Bandung Barat tak ada yang turun ke lapangan selain dengan tujuan untuk mencari nafkah. Meskipun ada kekhawatiran akan keselamatan.

“Instruksinya jangan ada yang ikut aksi, tapi kalau ada yang ikut dan akhirnya tertangkap, kami sudah minta kepolisian supaya tetap diperlakukan dengan baik,” ujar Amief.

Ojol Tak Ikut Demo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *