Menjelang laga penting pekan ketiga Super League 2025/2026 kontra Persib Bandung, berikut lima pemain PSIM Yogyakarta yang memiliki nilai pasar tertinggi menurut Transfermarkt. Kelima pemain ini diprediksi akan memegang peran vital dalam penampilan tim.
Pemain Argentina ini menjadi pemain paling berharga di skuad Laskar Mataram. Bergabung pada awal musim, dari Persita Tangerang, Vidal langsung menunjukkan kualitasnya lewat peran kreatif dan penyelesaian akhir.
Itu terbukti, dari dua pertandingan awal Super League, Vidal telah berkontribusi dengan menyumbangkan 1 gol dan membawa PSIM bertengger di urutan empat klasemen dengan hasil sekali menang dan sekali imbang.
Ze Valente adalah motor distribusi dan pengatur tempo permainan PSIM. Selain kontrol bola yang mumpuni, ia juga unggul dalam eksekusi bola mati.
Dia termasuk salah satu rekrutan baru PSIM di awal musim. Sebelumnya, Ze Valente malang melintang bermain di klub Indonesia seperti PSS Sleman, Persebaya Surabaya hingga Persik Kediri.
Ujung tombak asal Slovenia ini memiliki naluri mencetak gol dan kemampuan duel udara yang tinggi, menjadikannya opsi utama dalam lini depan.
Musim lalu, Haljeta jadi tumpuan bagi PSM Makassar. Dia bermain sebanyak 29 kali dan mencetak 12 gol untuk Juku Eja.
Bek tangguh asal Argentina ini adalah pilar pertahanan PSIM. Posturnya ideal untuk duel udara dan ketangguhannya di jantung pertahanan menjadi nilai penting.
Mingo lama berkirpah di Spanyol sejak 2020 hingga 2023 sebelum bermain di klub Bulgaria, Beroe Stara Zagora. Sempat tidak memiliki klub, Mingo akhirnya diboyong oleh manajemen PSIM.
Reva Adi jadi pemain lokal paling majal di skuad PSIM. Pemain senior di sektor sayap ini memberikan keseimbangan antara pertahanan dan serangan. Kebiasaannya menyokong transisi menjadi aset penting dalam formasi tim.
Meski baru direkrut dari Dewa United, Reva Adi langsung didapuk pelatih Van Gastel untuk menjadi kapten tim.