Sesar Lembang Dua Kali Guncang Cimahi

Posted on

Sesar atau Patahan Lembang menunjukkan lagi geliatnya setelah menggoyang Kota Cimahi dengan gempa bermagnitudo 2,3 pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 11.41 WIB.

Berdasarkan informasi BMKG, gempa yang terjadi kali ini merupakan gempa darat yang pusatnya ada di 9 kilometer barat laut Kota Cimahi. Gempa dirasakan dengan skala MMI II-II di Bandung Barat, yang artinya getaran dirasakan beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Betul tadi terjadi gempa bermagnitudo 2,3. Dan sesuai rilis BMKG itu disebabkan oleh aktivitas Sesar Lembang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fithriandy Kurniawan saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2025).

Gempa yang mengguncang Cimahi sebelumnya juga terjadi pada 29 Juni 2025. Saat itu, Cimahi diguncang gempa berkekuatan 2,7 magnitudo yang juga disebabkan oleh aktivitas Sesar Lembang.

“Seperti kita ketahui bahwa Sesar Lembang ini adalah sesar aktif. Sementara gempa-gempa di Cimahi ini penyebabnya memang karena hal itu (Sesar Lembang), tapi untuk informasi detail silakan ditanyakan langsung ke BMKG,” kata Fithriandy.

Pihaknya meminta masyarakat mewaspadai potensi gempa lainnya akibat Sesar Lembang. Namun dari dua gempa yang sudah terjadi, tak diikuti langsung oleh gempa susulan.

“Kita minta masyarakat senantiasa waspada, tapi tidak sampai bereaksi berlebihan. Waspada memitigasi diri dan lingkungan terdekat,” kata Fithriandy.

Berdasarkan Rencana Kontijensi Gempa Bumi Kota Cimahi, beberapa daerah paling rawan di antaranya Kelurahan Citeureup, Cipageran, dan Cibabat. Ketiganta ada di wilayah utara Kota Cimahi yang cuma berjarak tiga kilometer dari garis Sesar Lembang.

Sementara jarak dari garis Sesar Lembang ke pusat Pemerintahan Kota Cimahi hanya berjarak sekitar 5,8 sampai 6 kilometer. Lalu ke pusat keramaian Kota Cimahi di sekitaran taman Alun-alun Cimahi, jaraknya sekitar 8 kilometer.

“Maka yang terpenting itu kan mitigasi,.kita terus lakukan mitigasi bencana, terutama Sesar Lembang. Kemudian kita masifkan sosialisasi soal ancaman gempa itu ke masyarakat,” tutur Fithriandy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *