Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi punya ambisi menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai ‘Yogyakarta-nya Jabar’. Cirebon memiliki latar sejarah yang kuat serta potensi wisata. Lantas, bagaimana tingkat kunjungan wisatawan di Kabupaten Cirebon selama ini?
Jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Cirebon sempat ambruk gegara dihantam pandemi COVID-19. Kini, perlahan jumlah kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik perlahan meningkat. Namun, jumlahnya masih belum menyaingi tingkat kunjungan wisatawan sebelum pandemi COVID-19.
Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cirebon, selama periode 2019 hingga 2024, tingkat kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik tertinggi terjadi pada 2019. Jumlahnya mencapai mencapai 1.484.010 wisatawan, sebanyak 5.178 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara, selebihnya wisatawan domestik.
Pandemi COVID-19 kemudian melanda. Tingkat kunjungan wisatawan di Kabupaten Cirebon tak mampu menyentuh satu juta dalam empat tahun, yakni pada periode 2020, 2021, 2022, dan 2023. Paling rendah terjadi pada 2021, jumlah kunjungannya sebanyak 453.282 wisatawan, sebanyak 5.200 di antaranya merupaka wisatawan mancanegara.
Sementara itu, dalam dua tahun terakhir tren kunjungan wisatawan di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan. Pada 2023 mencapai 971.054 wisatawan. Kemudian, pada 2024 kembali menyentuh angka satu juta, tepatnya 1.097.029 wisatawan. Dari 1.097.029 wisatawan itu, 5.454 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. Kunjungan wisata di Kabupaten Cirebon masih didominasi wisatawan domestik.
Sekadar diketahui, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyampaikan visi besar untuk Kabupaten Cirebon. Dedi menegaskan Cirebon memiliki potensi besar untuk menjadi ‘Yogyakarta-nya’ Jawa Barat. Hal itu diungkapkan Dedi saat menghadiri rapat paripurna hari jadi Kabupaten Cirebon pada Senin (21/4/2025). Menurut Dedi, Cirebon telah menunjukkan banyak kemajuan.
Dedi secara gamblang menjelaskan jika Kabupaten Cirebon dapat menjadi seperti Yogyakarta versi Jawa Barat dengan segala potensi yang dimiliki tersebut. “Dalam gambaran saya Kabupaten Cirebon bisa menjadi Yogyakarta versi Jawa Barat, maka dibutuhkan penataan yang serius,” ucapnya.
