Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, angkat suara terkait larangan bagi suporter tim tamu untuk hadir di laga tandang yang masih berlanjut pada musim 2025/2026.
Meski memahami alasan keamanan, Bojan tak menutupi kerinduannya melihat stadion penuh dengan warna-warni pendukung dari kedua tim kesebelasan yang bertanding.
“Kami ingin stadion penuh, selalu ingin bermain di depan suporter. Tapi jika mereka memutuskan ini belum aman, baik dari liga atau kepolisian, silakan tanya pada mereka,” ujar Bojan, Jumat (8/8/2025).
“Saya hanya pelatih dan hanya ingin menikmati permainan. Saya ingin bertanding di stadion yang penuh sebab jika stadion penuh maka atmosfer pertandingan akan bagus,” sambungnya.
Bojan memahami bahwa keputusan ini bukan berada di tangan klub, melainkan pihak I-League selaku operator kompetisi dan kepolisian. Ia pun membandingkan situasi sepak bola di Indonesia dengan di Eropa.
“Jika kalian melihat ke Eropa, penonton bisa datang ke stadion dengan membawa anak-anak dan sangat aman. Sedangkan di Indonesia, mereka masih harus memberi edukasi kepada fans, karena jumlah pendukungnya di sini sangat fantastis,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan para suporter di Indonesia dapat terus menunjukkan kedewasaan dalam mendukung tim. “Bagaimana mereka datang ke stadion tanpa melakukan hal negatif dan menikmati sepakbola,” ujar Bojan.
Bojan menilai Persib sudah menunjukkan perkembangan signifikan dalam hal kedisiplinan suporter, meski dia pun mengakui ada satu momen saat euforia penonton tak terbendung di laga terakhir Persib musim lalu.
“Saya rasa Persib di enam bulan terakhir banyak menunjukkan perkembangan dan tidak ada masalah. Meski di laga terakhir musim lalu ada insiden, saya memahami emosi mereka untuk merayakan,” jelasnya.
“Tetapi sebelum itu, tidak ada masalah. Pada dasarnya musim lalu orang-orang bisa datang ke stadion untuk menikmati pertandingan,” pungkasnya.